KabarPendidikan.id Tahun ini, pemerintah mengupayakan pembangunan 200
sekolah rakyat berasrama untuk SD, SMP, dan SMA untuk masyarakat kurang mampu.
Hal ini disampaikan langung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang
Kabinet Paripurna di Jakarta.
Di sisi lain, Saifullah Yusuf selaku Menteri Sosial
(Mensos) RI mengatakan ada 45 titik dari 211 titik yang sudah disiapkan untuk
pembangunan sekolah rakyat di tahap pertama. 45 titik tersebut merupakan aset
milik Kementerian Sosial (Kemensos) yang siap digunakan pada Juli 2025.
Sekolah rakyat yang akan dibiayai sepenuhnya oleh
negara nantinya akan ditunjukan bagi calon siswa dari keluarga miskin dalam
desil 1 sampai desil 3 berdasarkan Data Tunggal Sosial Terpadu Sosial Ekonomi
Nasional (DTSEN).
Pengamat pendidikan, Satria Dharma menyarankan
penerimaan siswa sekolah rakyat dilakukan secara bertahap. Mulai dari
penerimaan anak dari keluarga paling miskin, dilanjutkan anak dari keluarga
miskin. Setelahnya, baru anak dari keluarga ekonomi lebih baik
Dengan demikian, anak dari keluarga ekonomi miskin
ekstrem dan miskin bisa masuk sekolah dengan gratis. Karena menurut Satria,
saat ini yang paling penting adalah menyelesaikan akses pendidikan bagi siswa
miskin ekstrem dan miskin.
(IM/DYL)