Dedi Mulyadi Tunda Penyaluran Dana Hibah Pendidikan, Ini Penjelasannya

Senin, 28 April 2025 | 16:54 WIB Last Updated 2025-04-28T09:54:19Z

KabarPendidikan.id Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan penghentian sementara pemberian dana hibah pendidikan, termasuk untuk yayasan berbasis agama. Keputusan ini diambil karena ditemukannya banyak penyimpangan dalam penggunaan dana hibah, sehingga distribusinya menjadi tidak merata dan sering kali salah sasaran. Salah satu temuan Dedi adalah adanya yayasan baru yang belum terverifikasi namun sudah menerima dana hibah miliaran rupiah.

Dalam keterangannya di Bandung, Minggu (27/4), Dedi menegaskan bahwa ia tidak ingin dana hibah hanya dinikmati oleh segelintir pihak. “Saya tidak ingin dana hibah hanya dinikmati oleh pihak-pihak tertentu. Ini tidak bisa dibiarkan, sehingga saya hentikan dulu. Ke depan, bantuan akan berbasis program pembangunan, bukan aspirasi atau kedekatan politik,” ujarnya.


Proses penghentian ini akan berlangsung sampai verifikasi lembaga pendidikan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kanwil Kemenag Jawa Barat selesai, dan rencana tersebut sudah mendapat dukungan dari DPRD Jawa Barat.


Meskipun hibah dihentikan sementara, Dedi tetap membuka peluang bantuan untuk madrasah ibtidaiyah dan tsanawiyah yang berada di bawah kewenangan Kementerian Agama tingkat kabupaten/kota. "Pemprov siap membantu pembangunan madrasah yang sudah jelas jumlah siswanya. Saya tidak mau ada lagi referensi. Saya tunggu data resmi dari Kemenag Jabar," tegasnya. Dengan ini, bantuan akan lebih tepat sasaran dan berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan.


Selain itu, Dedi juga menekankan perlunya reformasi dalam sistem penerimaan siswa baru di Jawa Barat, terutama untuk tingkat SMA dan Madrasah Aliyah. Ia meminta Dinas Pendidikan Jabar dan Kanwil Kemenag Jabar untuk mempertegas daya tampung sekolah.


“Bila tidak mencukupi, siswa harus diarahkan ke sekolah swasta yang ditunjuk. Pemprov Jabar akan membantu membiayai siswa yang bersekolah di swasta, asalkan lokasinya jelas,” kata Dedi.


Di sisi lain, Dedi meminta agar pembangunan sekolah baru, khususnya di tingkat menengah atas dan pertama, tidak dilakukan berdekatan dengan SD atau SMP yang sudah ada, untuk menghindari persaingan antar sekolah dalam merekrut siswa. Ia optimistis dengan pendekatan ini, target 100 persen partisipasi pendidikan hingga jenjang SMA/MA di seluruh wilayah Jawa Barat dapat tercapai. “Semua pihak satukan visi dan misi dalam pengaturan pendidikan di Jawa Barat," tambahnya. 

(TH/DYL)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dedi Mulyadi Tunda Penyaluran Dana Hibah Pendidikan, Ini Penjelasannya

Trending Now

Iklan

iklan