KabarPendidikan.id - Lalu Hadrian Irfani, Wakil Ketua Komisi X DPR RI mengutarakan pendapatnya tentang study tour atau widyawisata setelah menghadiri Rapat dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek), Rabu (26/3).
Sanjungan dilontarkan Hadrian kepada Abdul Mu’ti selaku Menteri Pendidikan
Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) karena mengizinkan sekolah melaksanakan
widyawisata. Tapi, Hadrian menekankan bahwa tujuan widyaswasta bukan hanya
hiburan dan jalan-jalan bagi siswa semata, melainkan memberikan siswa
kesempatan untuk menjelajahi lingkungan sekitar, menyerap pengetahuan baru yang
didapatkannya, dan memahaminya dengan menulis laporan setelahnya. Hal ini dilakukan
agar siswa tidak jenuh di kelas dan memiliki tambahan motivasi belajar.
“Study tour itu bukan hanya sekadar berwisata. Sebagai bagian dari program
sekolah, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkaya pengalaman
siswa dengan mengunjungi tempat yang dapat memberikan pengetahuan baru,” tutur
Hadrian.
Selanjutnya, Hadrian juga menambahkan pentingnya Study Tour yang memiliki
makna dan pembelajaran penting kepada para siswa sehingga dapat memberikan ilmu
dan pengalaman baru yang dapat membedakan antara Study Tour dan Pariwisata
Rekreasi.
“Kalau hanya berwisata, maka kegiatan itu sudah keluar dari esensinya dan
kehilangan tujuan utamanya. Misalnya, jika siswa berkunjung ke tempat
penangkaran hewan langka, mereka bisa belajar mengenai berbagai jenis hewan,
proses penangkarannya, dan juga mendengarkan penjelasan langsung dari ahli di
bidang tersebut,” ujar Hadrian.
Di sisi lain, banyak kasus terjadi saat melakukan widyawisata, misalnya
kecelakaan disebabkan oleh kendaraan. Oleh karenanya, Hadrian menghimbau
sekolah untuk menyusun rencana dengan baik dan memprioritaskan keamanan
siswanya.
“Sekolah harus memilih perusahaan transportasi yang terpercaya dan
memastikan kendaraan yang digunakan layak jalan. Banyak kecelakaan terjadi
karena kelalaian dalam pemilihan transportasi,” ucap Hadrian.
NR