KabarPendidikan.id - Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (Uhamka), Kemendikti Saintek, dan LPDP resmi membuka rangkaian kegiatan Program Pelatihan Persiapan Talenta Muda Bagi Guru Pembimbing Tahun Anggaran 2025 yang diselenggarakan di Wisma Hijau, Depok pada 5 – 11 Maret 2025.
Pelatihan diikuti
oleh 196 guru dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, yang telah terpilih
untuk mengikuti program pelatihan Master Class dengan harapan dapat
menjadi guru trainer ke sekolah dan murid lainnya di Indonesia dalam
meningkatkan skor PISA Indonesia tahun 2025.
Acara ini
dihadiri oleh sejumlah tokoh pendidikan, antara lain Prof. Nani Solihati selaku
Wakil Rektor III Uhamka, Prof. Herri Mulyono selaku Ketua LPPMP Uhamka, dan
Prof. Ardi Findyartini selaku Direktur Strategi dan Sistem Pembelajaran
Transformatif, Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi Kemdikbudristek, dan
Prof. Yohanes Surya selaku pemateri.
Dalam
sambutannya, Prof. Nani Solihati menyampaikan pentingnya sistem pembelajaran
transformatif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama
untuk sistem pendidikan yang ada di daerah-daerah melalui para guru yang
diberikan pelatihan disini.
"Sistem
pembelajaran transformatif harus menjadi fondasi utama dalam meningkatkan
kualitas pendidikan. Oleh karena itu, mantapkan kegiatan ini sebaik mungkin.
Beasiswa LPDP yang diperoleh para ibu-ibu peserta merupakan peluang besar untuk
berkontribusi lebih luas. Pendidikan tidak boleh terbatas pada satu sekolah,
melainkan harus berdampak lebih dari satu sekolah. Para peserta terpilih akan
menjadi guru pembimbing di daerahnya, memastikan keberlanjutan program yang
berkualitas," ujar Prof. Nani.
Selain itu, Prof.
Herri Mulyono turut menekankan pentingnya program ini untuk meningkatkan skor
PISA Indonesia yang masih tergolong rendah.
"Dampak dari
kegiatan ini diharapkan dapat mendongkrak skor PISA Indonesia, sehingga setara
dengan negara maju lainnya," ujar Prof. Herri.
Selanjutnya, Prof.
Ardi Findyartini mengungkapkan harapannya mengenai keberlanjutan pelatihan ini,
yang diyakini dapat mengubah pandangan terhadap pelajaran matematika yang
sering dianggap membosankan.
"Pelatihan
ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang, meningkatkan kecintaan
terhadap literasi dan numerasi. Semoga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan,
bukan hanya bagi guru, tetapi juga bagi siswa," pungkas Prof. Ardi.
Dengan adanya program ini, diharapkan kualitas pendidikan Indonesia dapat terus meningkat, dan para peserta dapat membawa semangat baru dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif, menyenangkan, dan berdampak positif untuk generasi penerus bangsa dengan itu dapat meningkatkan skor PISA Indonesia tahun 2025.