KabarPendidikan.id - Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, tegas menyatakan bahwa pendidikan memegang peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Oleh karena itu, bersama Bupati Sleman Harda Kiswaya, mereka mengangkat visi misi Sleman Pintar saat kampanye Pilkada 2024 lalu.
Salah satu tekad mereka adalah mewujudkan program satu keluarga miskin, satu lulusan sarjana. Danang Maharsa, menjelaskan bahwa program ini telah berjalan sejak tahun 2022. Upaya penyempurnaan program berkelanjutan ini terus dilakukan.
Sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Sleman, Danang Maharsa tegas menyatakan, bahwa Pemkab Sleman telah menerapkan beberapa strategi pendidikan dalam upaya menangani kemiskinan. Dijelaskannya bahwa faktor kemiskinan seringkali menjadi warisan dari orang tua. Hal ini disebabkan kurangnya ilmu yang memadai, sehingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang mapan atau memiliki bekal yang cukup untuk mandiri.
"Untuk gambaran masyarakat dari keluarga yang kurang mampu kebanyakan hanya kuat menyekolahkan anaknya dari SD, SMP hingga SMA (Negeri). Karena biayanya jadi tanggung jawab Pemerintah. Namun setelah lulus SMA sederajat dia mau bagaimana?, mengingat untuk meneruskan kuliah butuh biaya yang cukup tinggi, " jelasnya.
Oleh karena itu, bersama Bupati Harda Kiswaya, Danang Maharsa memfasilitasi kepentingan masyarakat ini melalui program Sleman Pintar, yaitu beasiswa kuliah cuma-cuma bagi anak dari keluarga miskin dan rentan miskin. Program ini ditujukan bagi lulusan SMA/SMK/Sederajat yang memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Program ini dianggarkan melalui Jaring Perlindungan Sosial (JPS), dan telah berlangsung selama tiga tahun lamanya. Dalam program ini Pemkab Sleman bekerja sama dengan berbagai Perguruan Tinggi yang ada di Sleman.
"Sleman Pintar adalah program beasiswa dari Pemkab Sleman untuk mereka yang masuk daftar keluarga tak mampu agar bisa menyekolahkan anaknya hingga jenjang Perguruan Tinggi. Sebagai modal untuk mencari pekerjaan setelah lulus kuliah nanti, " tuturnya.
Namun yang berbeda dengan sebelumnya saat ini Pemkab Sleman akan menunjuk universitas yang memiliki komitmen mencarikan pekerjaan bagi mahasiswa lulusannya.
"Kita pilih yang mampu menyalurkan atau mencarikan pekerjaan bagi mahasiswa yang telah lulus. Sehingga mereka bisa bekerja atau setidaknya mandiri tidak jadi beban orang tuanya," tekannya.
Selain Sleman Pintar, Danang menyampaikan TKPK Kabupaten Sleman juga mengajukan program Kersaku Mandiri akronim dari Kerja Sambil Kuliah Mandiri. Yakni program magang kerja sambil kuliah dengan tujuan yang sama, untuk menangani kemiskinan di Kabupaten Sleman.
Ia menjelaskan, penerima program ini berkesempatan magang kerja sambil kuliah. Mendapat fasilitas asrama dan transportasi. Mendapatkan penghasilan dan kesempatan menabung. Serta mendapatkan kesempatan kuliah tanpa di pungut biaya sampai lulus S1.
(PMA)