KabarPendidikan.id Untuk menjaga
ekonomi Indonesia stabil sepanjang kuartal I-2025, pemerintah telah mengambil
berbagai kebijakan untuk mendorong ekonomi, terutama selama libur lebaran. Ini
dilakukan meskipun tekanan global terus meningkat.
“Pemerintah memperkuat demand dan
supply agar ekonomi tetap bergerak dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di
kuartal pertama 2025,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga
Hartarto.
Dia menjelaskan lima upaya pemerintah untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia. alasan utama untuk pariwisata lebaran. Pemerintah memperkirakan bahwa selama Idulfitri, 122,1 juta orang akan berkunjung. Program ini diharapkan akan meningkatkan konsumsi masyarakat.
Ini diikuti dengan insentif pajak dan penurunan biaya transportasi. Selama
Lebaran, pemerintah menaikkan PPN DTP tiket transportasi 6% dan memberikan
diskon 20% pada tarif tol di beberapa jalan raya. subsidi juga untuk kendaraan
listrik.
Dalam upaya mendukung industri yang lebih ramah
lingkungan, pemerintah memberikan insentif sebesar 7 juta rupiah kepada setiap
perusahaan yang membeli motor listrik.
Selain itu, THR dan bonus pekerja tersedia. Perusahaan harus membayar THR
paling lambat tujuh hari sebelum Lebaran oleh pemerintah. THR ASN dan pensiunan cair seminggu
sebelum Lebaran.
Terakhir, selama kampanye belanja nasional, sejumlah program belanja nasional, termasuk Friday Mubarak dan BINA Lebaran, diproyeksikan melakukan transaksi senilai hingga Rp107 triliun.
Airlangga menyatakan bahwa pemerintah terus mengamati perkembangan ekonomi
dunia, termasuk kebijakan tarif baru AS, dan bahwa Indonesia tetap kuat
meskipun banyak negara mengalami resesi.
Menurut data Bloomberg dari Februari 2025, kemungkinan resesi di Indonesia
kurang dari 5%. Ini lebih rendah dari Meksiko (38%), Kanada (35%), dan AS
(25%). Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi 5,03% pada 2024, indeks
kepercayaan konsumen 126,4, dan PMI manufaktur 53,6, yang menunjukkan keyakinan
yang kuat terhadap ekonomi nasional.
“Hilirisasi industri dan
diversifikasi mitra dagang juga akan menjaga daya saing Indonesia,” ucap dia.
(DA/DYL)