Pemerintah Luncurkan Stimulus Ekonomi Baru untuk Percepat Pemulihan

Jumat, 28 Maret 2025 | 12:44 WIB Last Updated 2025-03-28T05:44:26Z


KabarPendidikan.id Untuk menjaga ekonomi Indonesia stabil sepanjang kuartal I-2025, pemerintah telah mengambil berbagai kebijakan untuk mendorong ekonomi, terutama selama libur lebaran. Ini dilakukan meskipun tekanan global terus meningkat.

 

“Pemerintah memperkuat demand dan supply agar ekonomi tetap bergerak dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2025,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

 

Dia menjelaskan lima upaya pemerintah untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia. alasan utama untuk pariwisata lebaran. Pemerintah memperkirakan bahwa selama Idulfitri, 122,1 juta orang akan berkunjung. Program ini diharapkan akan meningkatkan konsumsi masyarakat.



Ini diikuti dengan insentif pajak dan penurunan biaya transportasi. Selama Lebaran, pemerintah menaikkan PPN DTP tiket transportasi 6% dan memberikan diskon 20% pada tarif tol di beberapa jalan raya. subsidi juga untuk kendaraan listrik.


Dalam upaya mendukung industri yang lebih ramah lingkungan, pemerintah memberikan insentif sebesar 7 juta rupiah kepada setiap perusahaan yang membeli motor listrik.


Selain itu, THR dan bonus pekerja tersedia. Perusahaan harus membayar THR paling lambat tujuh hari sebelum Lebaran oleh pemerintah.
THR ASN dan pensiunan cair seminggu sebelum Lebaran.

 

Terakhir, selama kampanye belanja nasional, sejumlah program belanja nasional, termasuk Friday Mubarak dan BINA Lebaran, diproyeksikan melakukan transaksi senilai hingga Rp107 triliun.



Airlangga menyatakan bahwa pemerintah terus mengamati perkembangan ekonomi dunia, termasuk kebijakan tarif baru AS, dan bahwa Indonesia tetap kuat meskipun banyak negara mengalami resesi.



Menurut data Bloomberg dari Februari 2025, kemungkinan resesi di Indonesia kurang dari 5%. Ini lebih rendah dari Meksiko (38%), Kanada (35%), dan AS (25%). Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi 5,03% pada 2024, indeks kepercayaan konsumen 126,4, dan PMI manufaktur 53,6, yang menunjukkan keyakinan yang kuat terhadap ekonomi nasional.


“Hilirisasi industri dan diversifikasi mitra dagang juga akan menjaga daya saing Indonesia,” ucap dia.

(DA/DYL)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pemerintah Luncurkan Stimulus Ekonomi Baru untuk Percepat Pemulihan

Trending Now

Iklan

iklan