KabarPendidikan.id - Pemerintah Republik Indonesia mempersiapkan peluncuran program Sekolah Rakyat yang dijadwalkan dimulai pertengahan tahun ini. Salah satu langkah persiapannya adalah merekrut tenaga pengajar atau guru untuk program tersebut, Jumat (14/3).
Menteri Sosial
(Mensos) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menyatakan bahwa saat ini
berbagai tim sedang melakukan koordinasi dalam mempersiapkan pendidikan dan
kurikulum di sekolah rakyat.
"Seluruh tim
telah mengadakan rapat koordinasi, yang mencakup tim kurikulum, tim perekrutan
guru, dan tim sarana-prasarana." ucap Gus Ipul.
Gus Ipul
menjelaskan bahwa untuk perekrutan tenaga pengajar, pemerintah akan mengambil
guru Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memenuhi syarat dan telah lulus tes
Pendidikan Profesi Guru (PPG).
"Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan
menjalani tes ulang, dan penempatan mereka akan disesuaikan dengan domisili
masing-masing," jelasnya.
Selanjutnya, Gus
Ipul menambahkan bahwa Setelah lulus seleksi, para guru tersebut akan
mendapatkan pelatihan khusus sebelum mulai mengajar di Sekolah Rakyat.
"Proses
perekrutan tenaga pengajar untuk Sekolah Rakyat akan dipimpin oleh mantan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Mohammad Nuh. Selain itu, tim
perekrutan juga akan melibatkan anggota dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(Dikti), serta sejumlah ahli yang mendampingi," tambah Gus Ipul.
Program Sekolah
Rakyat ini dirancang sebagai pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga
miskin dan miskin ekstrem. Tujuannya adalah memberikan kesempatan lebih luas
bagi mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. Program
ini digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan dijadwalkan mulai pada tahun
ajaran 2025-2026, dengan lebih dari 50 lokasi yang siap menyelenggarakan
Sekolah Rakyat.