KabarPendidikan.id - SD Jungang yang terletak di Dong-gu, Gwangju, Korea Selatan, hanya menerima satu murid baru untuk tahun ajaran 2025. Meskipun begitu, sekolah tetap menggelar upacara penerimaan siswa baru dengan penuh semangat.
Upacara tersebut berlangsung di ruang kelas satu pada
Selasa (4/3/2025) pagi dan di hadiri oleh kepala sekolah, para guru, serta
orang tua murid. Selain itu, pejabat sekolah ikut hadir untuk melihat momen
istimewa tersebut. Demi memberikan dukungan moral, sebuah video pesan dari
kakek dan nenek siswa baru juga ditayangkan. Suasana upacara tetap terasa
hangat dan meriah meskipun hanya dihadiri oleh satu murid.
Pada tahun sebelumnya, SD Jungang masih menerima tiga
siswa baru, tetapi tahun ini hanya satu siswa yang mendaftar. Sekolah ini
pertama kali didirikan pada tahun 1907, dengan jumlah murid awal sebanyak 23
orang dan sembilan guru, termasuk kepala sekolah.
Mulai tahun ini, sekolah yang memiliki kurang dari 30
siswa mungkin tidak dapat menempatkan wakil kepala sekolah, yang berpotensi
mengurangi jumlah tenaga pengajar di sekolah tersebut.
Sekolah ini dulunya merupakan institusi pendidikan besar
di Gwangju, terutama pada era 1970-an dan 1980-an, dengan jumlah siswa mencapai
5.000 orang dalam 90 kelas. Namun, sejak tahun 2000-an, sekolah ini mengalami
dampak dari penurunan populasi dan perpindahan penduduk ke daerah lain. Seiring
dengan berkurangnya jumlah penduduk di pusat kota, beberapa sekolah di kawasan
tersebut pun mengalami nasib serupa, termasuk SD Jungang yang nyaris ditutup.
Sekolah ini terus berupaya menarik siswa baru agar tetap
dapat beroperasi. Selain mendapatkan dukungan dari kantor pendidikan setempat,
sekolah juga mengalokasikan anggarannya sendiri untuk menyediakan perlengkapan
sekolah bagi siswa serta mengumpulkan dana beasiswa dengan bantuan asosiasi
alumni.
Kepala SD Jungang, Bae Chang-ho, menegaskan bahwa upaya mempertahankan jumlah siswa tidak bisa dilakukan hanya oleh pihak sekolah saja.
(SYIF/DYL)