Krisis Murid di SD Jungang: Hanya Satu Siswa Baru, Sekolah Tetap Bertahan

Senin, 24 Maret 2025 | 20:45 WIB Last Updated 2025-03-28T06:39:42Z

KabarPendidikan.id - 
SD Jungang yang terletak di Dong-gu, Gwangju, Korea Selatan, hanya menerima satu murid baru untuk tahun ajaran 2025. Meskipun begitu, sekolah tetap menggelar upacara penerimaan siswa baru dengan penuh semangat.

Upacara tersebut berlangsung di ruang kelas satu pada Selasa (4/3/2025) pagi dan di hadiri oleh kepala sekolah, para guru, serta orang tua murid. Selain itu, pejabat sekolah ikut hadir untuk melihat momen istimewa tersebut. Demi memberikan dukungan moral, sebuah video pesan dari kakek dan nenek siswa baru juga ditayangkan. Suasana upacara tetap terasa hangat dan meriah meskipun hanya dihadiri oleh satu murid.


Pada tahun sebelumnya, SD Jungang masih menerima tiga siswa baru, tetapi tahun ini hanya satu siswa yang mendaftar. Sekolah ini pertama kali didirikan pada tahun 1907, dengan jumlah murid awal sebanyak 23 orang dan sembilan guru, termasuk kepala sekolah.


Mulai tahun ini, sekolah yang memiliki kurang dari 30 siswa mungkin tidak dapat menempatkan wakil kepala sekolah, yang berpotensi mengurangi jumlah tenaga pengajar di sekolah tersebut.


Sekolah ini dulunya merupakan institusi pendidikan besar di Gwangju, terutama pada era 1970-an dan 1980-an, dengan jumlah siswa mencapai 5.000 orang dalam 90 kelas. Namun, sejak tahun 2000-an, sekolah ini mengalami dampak dari penurunan populasi dan perpindahan penduduk ke daerah lain. Seiring dengan berkurangnya jumlah penduduk di pusat kota, beberapa sekolah di kawasan tersebut pun mengalami nasib serupa, termasuk SD Jungang yang nyaris ditutup.


Sekolah ini terus berupaya menarik siswa baru agar tetap dapat beroperasi. Selain mendapatkan dukungan dari kantor pendidikan setempat, sekolah juga mengalokasikan anggarannya sendiri untuk menyediakan perlengkapan sekolah bagi siswa serta mengumpulkan dana beasiswa dengan bantuan asosiasi alumni.


Kepala SD Jungang, Bae Chang-ho, menegaskan bahwa upaya mempertahankan jumlah siswa tidak bisa dilakukan hanya oleh pihak sekolah saja.


"Kami tidak bisa menambah jumlah siswa baru hanya dengan usaha sekolah sendiri. Saat ini, kami sedang merancang berbagai strategi untuk menarik siswa baru dengan melibatkan pemerintah daerah, masyarakat, dan dinas pendidikan," ujarnya.

(SYIF/DYL)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Krisis Murid di SD Jungang: Hanya Satu Siswa Baru, Sekolah Tetap Bertahan

Trending Now

Iklan

iklan