Kontroversi Kebijakan Trump: Pendidikan AS Alami Perubahan Radikal, Kementerian Pendidikan Dibubarkan

Selasa, 25 Maret 2025 | 15:00 WIB Last Updated 2025-03-30T12:53:48Z


KabarPendidikan.id
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi menandatangani perintah eksekutif untuk membubarkan Kementerian Pendidikan. Kewenangan pendidikan dikembalikan ke tingkat negara bagian. Trump berdalih bahwa langkah ini diambil karena kementerian tersebut gagal memenuhi kebutuhan siswa dan guru, serta kompetensinya yang tidak efisien.


Perintah eksekutif tersebut Menteri Pendidikan, Linda McMahon, untuk memfasilitasi penutupan kementerian dan mengembalikan kendali pendidikan ke negara bagian dan komunitas lokal. Dana federal yang dialokasikan untuk pendidikan harus dipastikan penggunaannya sesuai dengan hukum dan kebijakan federal, termasuk menjamin program-program yang dianggap mempromosikan ideologi gender.


Trump menyoroti bahwa meskipun pemerintah federal telah menggelontorkan dana miliaran dolar untuk pendidikan, prestasi siswa Amerika Serikat justru menurun. Skor membaca dan matematika siswa berada di titik terendah dalam sejarah. Ia berpendapat bahwa negara bagian akan lebih efektif dalam mengelola pendidikan.


Keputusan Trump ini menuai pro dan kontra. Pendukung kebijakan ini, seperti Presiden Heritage Foundation Kevin Roberts, menilai bahwa kementerian tersebut hanya menghabiskan uang pembayar pajak tanpa meningkatkan prestasi siswa. Mereka percaya bahwa negara bagian akan lebih memahami kebutuhan lokal dan dapat mengelola pendidikan dengan lebih baik.


Di sisi lain, penentang kebijakan ini, seperti Presiden NAACP Derrick Johnson, khawatir bahwa pembubaran artikel akan melemahkan ketidaksetaraan dalam sistem pendidikan. Mereka berpendapat bahwa pendanaan federal sangat penting untuk menjamin pendidikan berkualitas bagi siswa, komunitas miskin dan pedesaan.


Menteri Pendidikan Linda McMahon berjanji akan memastikan transisi yang lancar dan berjalan sama dengan negara bagian. Namun, ia juga menekankan pentingnya membatasi birokrasi dan pemberdayaan negara dalam mengambil keputusan terkait pendidikan. Penentang kebijakan ini berencana untuk mengajukan tantangan hukum, dan menyebut kebijakan ini sebagai perebutan kekuasaan yang tirani.


"Saya tekankan sekali lagi bahwa membatasi birokrasi sangat penting dan melakukan pemberdayaan negara dalam mengambilkeputusan terakait pendidikan," tutur Linda.


(TH)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kontroversi Kebijakan Trump: Pendidikan AS Alami Perubahan Radikal, Kementerian Pendidikan Dibubarkan

Trending Now

Iklan

iklan