KabarPendidikan.id - Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (Menristekdikti), Brian Yuliarto, sangat terkesan dengan konsep pendidikan SMU Unggulan CT Arsa. Menurut beliau, model pembelajaran yang terintegrasi antara akademik, karakter, kepemimpinan, dan akhlak mulia itu layak dijadikan teladan bagi sekolah-sekolah di Indonesia, Minggu (23/3).
Hal tersebut disampaikan Brian seusai melakukan kunjungan ke SMU Unggulan
CT Arsa Sukoharjo. Ia melihat bahwa penggabungan berbagai aspek penting
kehidupan dalam satu kurikulum dapat menghasilkan kualitas lulusan yang unggul
dan siap bersaing di masa depan. Beliau berharap konsep canggih tersebut mampu
menginspirasi pemangku kepentingan pendidikan lainnya.
"Menyatukan pendidikan modern dengan karakteristik masing-masing siswa
ditambah nilai-nilai agama. Siswa kelompok kurang mampu tentunya membutuhkan
motivasi dan kepercayaan diri yang perlu dikembangkan," ujar Brian.
Ia mengatakan, fasilitas yang dimiliki SMA Unggulan CT Arsa saat ini telah
mencukupi, didukung pula dengan sistem pembelajaran terintegrasi sehingga
memungkinkan sekolah mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas.
"Kami telah mengunjungi beberapa laboratorium di sekolah ini. Lembaga
CT Arsa Foundation telah memberikan dukungan yang besar dengan menyediakan
peralatan penting untuk menunjang proses belajar mengajar. Kami yakin dengan
fasilitas ini para siswa akan dapat mengikuti pelajaran secara optimal,"
ujarnya.
Ia mengemukakan harapan besar agar semakin banyak siswa yang berprestasi
dari kalangan kurang mampu dapat melanjutkan pendidikan tinggi. Faktor ekonomi
tidak akan menjadi penghalang bagi para siswa berbakat untuk memperoleh ilmu
pengetahuan yang lebih tinggi.
"Kami melihat prakarsa ini sebagai upaya yang mulia dan luhur, semoga
dapat menginspirasi filantropis, kalangan bisnis, serta kelompok lain untuk
turut berkontribusi dalam membangun pendidikan bermutu khususnya bagi mereka
yang kurang mampu,"ucapnya.
Menurut beliau, konsep Sekolah Menengah Unggulan CT Arsa ini akan semakin memperluas akses terhadap pendidikan tinggi dan membuatnya lebih merata di seluruh pelosok negeri. Dengan demikian, pendidikan tinggi dapat diraih oleh segenap lapisan masyarakat tanpa terkecuali. (DA)