KabarPendidikan.id - Univesitasi Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) menandatangani MoU Kerja Sama Pelatihan Pekerja Migran Profesional dengan Kementrian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) di Aula A.R Fachruddin, Lantai 2, FEB Uhamka, Selasa (18/2).
Penanda tanganan
MoU Kerja Sama Uhamka dengan Kementrian P2MI melalui PT. Timuraya Jaya Lestari
merupakan kerja sama dalam pemenuhan kebutuhan SDM Medis yang membidangi
Keperawatan untuk dapat dikirim ke beberapa Rumah Sakit di Arab Saudi.
Kegiatan MoU
dihadiri dan ditandatangani oleh Dzulfikar Ahmad Tawalla selaku Wakil Menteri
P2MI dan Anggota BPH Uhamka, Prof Sudarnoto Abdul Hakim selaku Sekretaris BPH
Uhamka, Prof. Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka, Ahmad Faisol Direktur
Utama PT Timuraya Jaya Lestari, dan para delegasi dari pengurus Rumah Sakit di
Arab Saudi.
Prof. Gunawan
Suryoputro memuturkan bahwa Uhamka akan selalu siap dalam memenuhi kebutuhan
tenaga kerja medis dengan kompetensi unggul, agar dapat bisa dikirim ke
beberapa Rumah Sakit Arab Saudi dan mengabdi disana.
"Uhamka
telah menyiapkan tenaga medis profesional dari para mahasiswa yang telah
menempuh pendididikan di bidang tersebut yang siap memenuhi kebutuhan SDM medis
di Arab Saudi," ucap Prof. Gunawan.
Dilain pihak, Ahmad Faisol selaku Direktur PT. Timuraya Jaya Lestari mengatakan, kami
berharap melalui kerja sama bersama Uhamka menjadi sebuah tombak agar semua
tenaga keperawatan Indonesia dapat bekerja ke Saudi Arabia dan lolos tes
kompetensi Prometric.
”Hingga saat ini,
PT. Timuraya Jaya Lestari telah mengirim 1800 Perawat ke Luar Negeri, dan hari
ini kita akan berkolaborasi dengan Uhamka untuk mengirimkan lebih banyak
perawat yang memiliki integritas dan kompetensi yang unggul sehingga bisa lolos
tes prometric. Dibutuhkan sekitar 6000 perawat yang harus bertugas di
Riyadh dengan mitra kita dari Arab Saudi,” tutur Ahmad Faisol.
Dzulfikar Ahmad
Tawalla selaku Wakil Menteri Perlindugan Pekerja Migran Indonesia menyampaikan
bahwa, pembahasan #kaburajadulu merupakan motivasi untuk Badan
Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Dalam hal ini agar para pekerja
yang siap bekerja di luar negeri memiliki kemampuan dasar.
”Para pekerja
yang bekerja di luar negeri nanti, jangan hanya terpaku kepada keberanian,
namun harus diikuti dengan kemampuan kompetensi. Tidak hanya siap dalam
kompetensi, namun juga visinya juga. Kehadiran Uhamka sebagai salah satu
universitas swasta terbaik di Indonesia, dapat membantu untuk menyiapkan
kompetensi SDM Unggul dari para mahasiswanya. Hingga 2030, diperkirakan Arab
Saudi akan membutuhkan sekitar 12 juta tenaga kerja dari luar negeri, terutama
Indonesia, sehingga #kaburajadulu merupakan motivasi bagi Kementrian P2MI dan
juga masyarakat Indonesia untuk bisa bekerja diluar negeri,” pungkas Dzulfikar.