KabarPendidikan.id - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) melaksanakan Seminar AI dan Robotic untuk Pendidikan di platform Zoom Meeting, Rabu (19/2). Pada acara ini peserta akan dikenalkan dengan berbagai perangkat AI dan Robotic untuk pemanfaatan pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Acara ini dihadiri oleh Purnama Syae Purrohman Dekan FKIP Uhamka, Ika Yatri Wadek I FKIP Uhamka, Prof
Samsul Ma’arif Wadek II FKIP Uhamka, Harinaredi Wadek III FKIP Uhamka,
Amirullah Wadek IV FKIP Uhamka, Feli Cianda Adrin Burhendi Kaprodi Pendidikan
Fisika FKIP Uhamka, Firdiyansyah Founder Kampong Robot, dan Aji Endro Cahyono
Head of Academy Kampung Robot serta diikuti oleh sekitar 200 peserta dari guru
dan siswa dari berbagai sekolah di Indonesia.
Seminar ini merupakan rangkaian Jakarta AI Robotic Festival 2025 yang
diinisiasi oleh Racer Robotic, Racer Robotic, Kampong Robot, IYRA Indonesia,
dan FKIP Uhamka. Selain seminar, Jakarta AI Robotic juga mengadakan
Workshop Coding Mision, Workshop AI Animation, serta Competition and
Celebrating of RoboEdu Center FKIP Uhamka.
Sebelumnya, pada acara
Sosialisasi Program Deep Learning, yang digelar di Uhamka (17/2), Prof Mu'ti,
Mendikdasmen RI menyebutkan pendekatan deep learning mencakup pembelajaran yang
mindful, meaningful, dan joyful. Selain itu, Deep learning juga
dipengaruhi oleh beberapa aspek, diantaranya adalah konsep kerja komputer,
yaitu input, simpan, dan gunakan. Hal
ini sejalan dengan cara kerja otak manusia dalam melakukan pembelajaran.
Dengan demikian, diharapkan dari seminar ini dapat mendorong pemahaman dan
pengimplementasian konsep deep learning yang mulai dikenalkan oleh
kemendikdasmen, sehingga kecerdasan buatan (AI) dapat berperan sebagai alat
bantu dalam memacu penyesuaian dan memperkaya proses belajar mengajar guru dan
siswa.
Purnama Syae Purrohman Dekan FKIP Uhamka menyampaikan, dalam dunia
pendidikan, AI digunakan untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih personal
dan adaptif, menyesuaikan materi dengan kebutuhan serta kemampuan masing-masing
siswa. Dengan teknologi AI, platform pembelajaran digital dapat menganalisis
pola belajar yang lebih efektif dan
efisien.
“Di beberapa sekolah dan universitas, AI telah diterapkan dalam sistem
manajemen pembelajaran untuk membantu guru dalam mengidentifikasi kelemahan
siswa serta memberikan umpan balik yang lebih akurat,” lanjutnya.
Feli Cianda Kaprodi Pendidikan Fisika Uhamka menerangkan dalam paparannya,
Dalam era digital, kecerdasan buatan (AI) menjadi elemen kunci dalam kurikulum
dan pembelajaran, menghadirkan inovasi yang tidak hanya meningkatkan kualitas
pendidikan tetapi juga memudahkan guru dan siswa dalam mencapai hasil yang
lebih optimal, seperti personalisasi materi, otomatisasi evaluasi, serta
peningkatan interaksi dalam proses belajar-mengajar.
"AI berperan penting dalam kurikulum dan pembelajaran dengan mempersonalisasi materi, mengembangkan kurikulum dinamis, serta menciptakan konten interaktif. Selain itu, AI memantau kemajuan siswa, mendukung keputusan guru, dan mengurangi beban kerja mereka, sekaligus meningkatkan aksesibilitas pembelajaran," ujar Feli.