KabarPendidikan.id - 122 Mahasiswa Semester VI Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) melaksanakan pembekalan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) mengusung tema Implementasi Kolaborasi Pendidikan Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Kesehatan Dasar untuk Masyarakat Kota yang Sehat yang dilaksanakan di Aula Kampus Limau Uhamka, Rabu (5/2).
Kegiatan PBL yang
akan dilaksanakan Februari-Maret 2025 berfokus pada Integrasi Layanan Primer
(ILP) dan Posyandu Siklus Hidup yang merupakan salah satu bentuk komitmen
Uhamka dalam mencetak tenaga kesehatan masyarakat yang siap terjun langsung ke
lapangan, berkontribusi dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan berbasis
komunitas.
Melalui kegiatan
ini, mahasiswa diharapkan memahami peran mereka dalam mendukung program
kesehatan masyarakat, khususnya dalam penguatan posyandu sebagai pusat layanan
kesehatan primer yang mencakup seluruh siklus kehidupan, dari ibu hamil hingga
lanjut usia.
Kegiatan
pembekalan diisi oleh para narasumber ahli yaitu Prof. Purnawan Junadi dari
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menyampaikan
materi mengenai Kesehatan Perkotaan, membahas tantangan kesehatan di lingkungan
urban serta strategi intervensinya. Kemudian, Sarah Handayani Plt. Ketua
Perhimpunan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI),
memberikan materi tentang Integrasi Layanan Primer, menyoroti pentingnya peran
posyandu dalam sistem kesehatan berbasis masyarakat.
Prof. Purnawan
Junadi dalam sesi penyampaian memberikan arahan bahwa Kesehatan perkotaan
memerlukan pendekatan multisektoral dan berbasis komunitas. Dengan penguatan
layanan kesehatan primer, kebijakan kota sehat, dan peran aktif masyarakat,
tantangan kesehatan di perkotaan dapat dikelola dengan lebih efektif. Mahasiswa
kesehatan masyarakat memiliki peran strategis dalam mendukung upaya ini melalui
edukasi, penelitian, dan advokasi kesehatan di lingkungan perkotaan.
Dalam pemaparannya, Sarah Handayani menekankan bahwa posyandu telah bertransformasi dari Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) menjadi bagian dari kelembagaan desa/kelurahan yang memiliki fungsi pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat. Namun, masih banyak tantangan dalam implementasi Posyandu Siklus Hidup, termasuk keterbatasan sarana prasarana, keterlibatan kader yang masih terbatas, serta tantangan regenerasi kader.