KabarPendidikan.id - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) mengukuhkan Prof. Zulpahmi menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Akuntansi Syariah dalam Sidang Senat Terbuka yang diselenggarakan di Aula AR. Fachruddin, Kampus FEB Uhamka, Rabu (26/2).
Prof. Zulpahmi juga merupakan Alumni Angkatan
Pertama FEB Uhamka yang berlokasi di Jakarta Timur dan juga merupakan anak asli
betawi yang terlahir dari keluarga betawi yang berasal dari Kuningan Timur,
Jakarta.
Dengan orasi ilmiahnya berjudul Membumikan Akuntansi Syariah; Aktualisasi
Maqasid Syariah Menuju Islamic Corporate Governance, Prof. Zulpahmi
dikukuhkan menjadi Guru Besar Uhamka Ranting Ilmu Akuntansi Syariah, Profesor
Uhamka yang ke-23.
Kegiatan dihadiri oleh Prof. Ahmad Jainuri
selaku Wakil Ketua II Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Toni
Toharudin selaku Ketua LLDIKTI Wilayah III Jakarta, Prof. Dadang Kahmad selaku
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Uhamka, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim selaku
Sekretaris BPH Uhamka, Prof. Gunawan Suryoputro ⁰00⁰op Uhamka dan tamu undangan
yang berasal dari Keluarga Prof. Zulpahmi dan akademisi Uhamka.
Dalam sambutannya, Prof. Ahmad Jainuri selaku
Wakil Ketua II Majelis Diktilitbang mengucapkan selamat kepada Prof. Zulpahmi
yang telah menjadi Guru Besar Uhamka di Ranting Ilmu Akuntansi Syariah sebagai
tugas baru baginya untuk terus memperluas Ilmu dan penerapan nilai-nilai
Syariah dalam bidang akuntansi.
"Selamat kepada Prof. Zulpahmi atas telah
dikukuhkannya sebagai Guru Besar. Tugas Prof. Zulpahmi selanjutnya adalah terus
melanjutkan penelitiannya dalam memperbaharui khazanah Ilmu Akuntansi Syariah
sehingga dapat menghasilkan inovasi yang baru dan menjadi orientasi pendidikan
Indonesia," ujar Prof. Jainuri.
Selain itu, Prof. Toni Toharuddin juga
menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat atas dikukuhkannya Prof. Zulpahmi
sebagai Guru Besar Uhamka di Ranting Ilmu Akuntansi Syariah, dan berharap
melalui pengukuhan ini sebagai langkah selanjutnya bagi Prof. Zulpahmi untuk
terus memberikan gebrakan pembaharuan di bidang Akuntansi Syariah melalui
risetnya.
"Selamat Prof. Zulpahmi, atas
dikukuhkannya menjadi Guru Besar Uhamka bidang Ilmu Akuntansi Syariah. Semoga
kedepannya, Prof. Zulpahmi terus meningkatkan risetnya melalui kolaborasi
akademik, baik nasional maupun internasional, sebagai akademisi yang memiliki
tanggung jawab dalam memberikan ilmu kepada masyarakat melalui pemahamannya
dalam Ilmu akuntansi syariah dengan penerapan nilai-nilai Islam di
dalamnya," ucap Prof. Toni Toharudin.
Selanjutnya, Rektor Uhamka, Prof. Gunawan
Suryoputro menyampaikan bahwa dikukuhkannya Prof. Zulpahmi sebagai guru besar,
merupakan usaha Uhamka dalam meningkatkan akselerasi jabatan fungsional dosen
untuk bisa menjadi lektor kepala dan guru besar, sehingga bisa ikut
berkontribusi dalam memberikan inovasi melalui penelitian-penelitiannya yang
bermanfaat bagi masyarakat dan pendidikan.
"Dalam mengakselerasi jabatan fungsional
dosen, Uhamka memberikan bimbingan khusus bagi para calon guru besar yang
merupakan dosen yang sudah memiliki jabatan fungsional sebagai lektor kepala
sehingga diseleksi dari jumlah yang saat ini ada di Uhamka sebanyak 67 Lektor
Kepala. Salah satunya yaitu Prof. Zulpahmi, yang merupakan guru besar yang ahli
dibidang implementasi nilai-nilai syariah dalam Akuntansi dan juga mengenalkan
inovasi gerakan Akuntansi yang baru yaitu Green Accounting. Selain itu, beliau
merupakan anak betawi asli yang berasal dari daerah Kuningan," ucap Prof.
Gunawan.
Dalam Orasi Ilmiahnya, Prof Zulpahmi
menyampaikan, Maqasid syariah membantu umat dalam mewujudkan sistem keuangan
yang penuh keadilan, keseimbangan, dan kemaslahatan bagi seluruh lapisan
masyarakat. Melalui prinsip ini, ekonomi syariah dapat mendorong pertumbuhan
kehidupan yang inklusif, adil, dan transparan.
"Dalam implementasinya, aktualisasi Maqasid Syariah ini memerlukan sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat. Dengan begitu, sistem ekonomi syariah bukan hanya untuk menciptakan kesejahteraan dunia, tetapi juga sebagai jalan menuju keberkahan hidup, baik di dunia maupun di akhirat," tutur Prof Zulpahmi.