KabarPendidikan.id - Mahasiswa Magister Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) melaksanakan kunjungan akademik ke Singapura dan Malaysia pada 20 – 23 November 2024 untuk memperluas wawasan dan menginspirasi inovasi dalam pendidikan.
Kunjungan pertama adalah negara
Singapura, dimana para peserta dapat mempelajari sistem teknologi yang maju dan
efisiensi tata kota, seperti pengelolaan transportasi dan kebersihan
lingkungan. Sementara itu, Malaysia menawarkan pengalaman dalam mempelajari
keberagaman budaya serta pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Tempat pertama yang
dikunjungi di Malaysia adalah Perpustakaan Laman Hikmah, Universiti Teknikal
Malaysia Melaka (UTeM) yang merupakan bagian penting dari kegiatan studi
komparasi ke Malaysia. Perpustakaan
UTeM dikenal sebagai pusat informasi modern yang mendukung proses pembelajaran,
penelitian, dan inovasi.
Dalam kunjungan ini,
peserta dapat mempelajari sistem pengelolaan perpustakaan berbasis digital yang
efisien, termasuk pemanfaatan teknologi untuk akses informasi dan layanan
pengguna. Selain itu, peserta juga akan mengenal fasilitas perpustakaan yang dirancang
untuk mendukung kreativitas dan kolaborasi, seperti ruang diskusi, area
penelitian, dan koleksi digital dimana visi dari perpustakaan ini adalah
”Library as a second House” menggambarkan bagaimana perpustakaan dapat menjadi
ruang kedua yang memberikan rasa nyaman, aman, dan bermakna, layaknya rumah.
Selanjutnya adalah ke
Sanggar Binaan Aisyiyah di Kampung Pandan, Malaysia, merupakan momen berharga
untuk mempelajari upaya pemberdayaan pendidikan bagi komunitas migran,
khususnya warga Indonesia yang menghadapi tantangan dalam mengakses pendidikan
formal.
Sanggar ini
menyediakan alternatif pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang tidak dapat
bersekolah di lembaga formal Malaysia. Kurikulum yang digunakan sama dengan
kita yaitu kurikulum Merdeka, sanggar ini membantu anak-anak mengembangkan
pengetahuan, karakter, dan kemampuan mereka.
Kegiatan ini
diharapkan memberikan inspirasi tentang pentingnya peran komunitas dalam
mendukung pendidikan inklusif, sekaligus menjadi motivasi untuk menciptakan
solusi serupa di berbagai daerah yang membutuhkan.
Kunjungan terakhir
pada studi komparasi di Malaysia
adalah ke Universiti Teknologi Malaysia
(UTM), hal ini menjadi momen istimewa
dengan pertemuan bersama Prof. Wan Mohammad Nor Wan Daud, seorang tokoh
terkemuka di bidang pendidikan dan pemikiran Islam.
Dalam pertemuan ini,
peserta dapat berdiskusi tentang konsep pendidikan holistik yang
mengintegrasikan ilmu pengetahuan modern dengan nilai-nilai keislaman. Prof.
Wan Mohammad Nor juga membagikan wawasan terkait pentingnya pendidikan dalam
membangun karakter, etika, dan keberlanjutan peradaban.
Melalui dialog ini,
peserta diharapkan mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan pendekatan
pendidikan yang tidak hanya berbasis ilmu, tetapi juga berlandaskan moral dan
spiritual, guna menciptakan generasi yang unggul dan berintegritas.