Raih Gelar Guru Besar Manajemen Ilmu Pendidikan, Uhamka Kukuhkan Sri Astuti Menjadi Guru Besar

Rabu, 02 Oktober 2024 | 15:14 WIB Last Updated 2024-10-02T10:01:03Z


KabarPendidikan.id - 
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) mengukuhkan Prof. Sri Astuti menjadi Guru Besar Bidang Manajemen Ilmu Pendidikan dalam Sidang Terbuka Senat Uhamka 2024 yang diselenggarakan di Aula AR. Fachruddin, Lantai 2, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uhamka, Rabu (2/10).

 

Prof. Sri Astuti dikukuhkan menjadi Guru Besar Uhamka bidang Manajemen Ilmu Pendidikan. Dengan mengangkat topik kesetaraan gender di bidang pendidikan dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs). Prof. Sri Astuti menghasilkan inovasi penerapan Perguruan Tinggi Gender Responsif di bidang Gender Equality atau kesetaraan gender antara laki-laki dan wanita di lingkungan Universitas atau perguruan tinggi.

 

Kegiatan dihadiri oleh Nurhadi selaku Badan Pembina Harian (BPH) Uhamka, Prof. Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka, Prof. Abdul Rahman A Ghani selaku Ketua Senat Uhamka, Prof. Herri Mulyono selaku Sekretaris Senat Uhamka, Anisia Kumala selaku Wakil Rektor I Uhamka, Desvian Bandarsyah selaku Wakil Rektor II Uhamka, Prof. Nani Solihati selaku Wakil Rektor III Uhamka, Muhammad Dwifajri selaku Wakil Rektor IV Uhamka, Prof. Toni Toharudin selaku Kepala LLDIKTI Wilayah III, Prof. Armai Arief selaku Perwakilan dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah serta Staf Ahli Kemendikbudristek, jajaran pimpinan Uhamka yang mencakup pimpinan fakultas, kepala biro dan lembaga, dan jajaran dosen Uhamka juga keluarga besar Prof. Sri Astuti yang hadir dalam kegiatan pengukuhan.

 

Prof. Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka menyampaikan apresiasinya atas pengukuhan Prof. Sri Astuti menjadi guru besar Uhamka yang ke-20 dan dapat menjadi inspirasi bagi para dosen dan lektor kepala lainnya yang ada di lingkungan Uhamka.

 

”Hari ini, Uhamka mengukuhkan Prof. Sri Astuti menjadi Guru Besar di Bidang Manajemen Ilmu Pendidikan dan menjadi guru besar ke-20 yang telah dikukuhkan di Uhamka. Ini menjadi motivasi dan inspirasi bagi para dosen lainnya yang telah menjadi lektor kepala untuk meningkatkan jenjang pendidikannya yaitu melalui riset dan publikasi yang produktif,” ucap Prof. Gunawan.

 

Selanjutnya, Prof. Abdul Rahman A Ghani selaku Ketua Senat Uhamka menambahkan bahwa sebagai guru besar memiliki tanggung jawab yang besar sebagai peneliti untuk terus mewujudkan catur dharma perguruan tinggi muhammadiyah dan aisyiyah (PTMA).

 

”Alhamdulillah Proses Pengukuhan berjalan dengan baik, sebagai guru besar merupakan sebuah puncak pencapaian di perguruan tinggi. Guru besar harus menjadi peneliti yang produktif dan terus berkarya dalam mewujudkan Catur Dharma PTMA,” ucap Prof. Rahman

 

Selanjutnya, Prof. Toni Toharudin selaku Kepala LLDIKTI Wilayah III menyampaikan bahwa kapasitas Prof. Sri Astuti sebagai guru besar di bidang manajemen pendidikan dapat menjadi teladan dalam menjawab tantangan pendidikan di masa depan dan berharap Uhamka dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang mencerdaskan bangsa dan unggul

 

”Kapasitas Prof. Sri Astuti dapat menjadi teladan ilmu dalam mengembangkan manajemen pendidikan yang inovatif dan mencerahkan dalam menjawab tantangan masa depan, Uhamka memiliki komitmen besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan melalui para cendekiawan muslim. Saya berharap melalui pengukuhan ini, Uhamka dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan pendidikan di Indonesia dalam menciptakan ekosistem pendidikan dengan generasi muda yang cerdas dan unggul,” ujar Prof. Toni.

 

Selanjutnya, Prof. Armai Arief selaku Perwakilan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengapresiasi Uhamka untuk selalu mendukung para dosen dalam menyelesaikan studinya untuk bisa mencapai gelar doktor dan guru besar sesuai dengan target Majelis Diktilitbang.

 

”Majelis Dikti mengapresiasi Uhamka dalam mendorong dosennya agar menjadi guru besar atau profesor sesuai dengan target majelis dikti untuk menjadi guru besar yang profesional dan berstandar internasional. Memotivasi para dosen lainnya agar dapat menjadi guru besar secepatnya terutama yang telah menjadi lektor kepala,” ucap Prof. Armai.

 

Selanjutnya, Prof. Sri Astuti menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Uhamka dalam terus mendukung para dosennya untuk menyelesaikan studi doktor dan berharap kepada para dosen lainnya yang ada di Uhamka dapat segera mencapai gelar doktor dan menjadi guru besar agar Uhamka terus unggul.

 

”Saya berharap kepada dosen Uhamka seluruhnya melalui program percepatan guru besar agar dapat juga menjadi guru besar selanjutnya. Terima kasih kepada Uhamka untuk terus mendorong dan mendukung para dosennya untuk mencapai gelar guru besar,” pungkas Prof. Sri Astuti.

 

Selain itu, Prof. Sri Astuti juga menyampaikan pentingnya penerapan Perguruan Tinggi Gender Responsif bagi perguruan tinggi sebagai Agent of Change bagi masyarakat dan negara. Tidak hanya berfokus kepada wanita, namun juga kesetaraan antara laki-laki dan perempuan di lingkungan civitas akademik Uhamka.

 

”Peran pendidikan tinggi merupakan agent of change atau solusi bagi permasalahan di Indonesia. Untuk itu, pelampauan perguruan tinggi responsif gender yang tidak hanya berfokus kepada wanita saja namun juga kesetaraan antara wanita dan laki laki. Uhamka telah menjadi motor penggerak sebagai perguruan tinggi responsif gender sejak 2019,” pungkas Prof. Sri.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Raih Gelar Guru Besar Manajemen Ilmu Pendidikan, Uhamka Kukuhkan Sri Astuti Menjadi Guru Besar

Trending Now

Iklan

iklan