KabarPendidikan.id - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) mengukuhkan Prof. Sri Astuti menjadi Guru Besar Bidang Manajemen Ilmu Pendidikan dalam Sidang Terbuka Senat Uhamka 2024 yang diselenggarakan di Aula AR. Fachruddin, Lantai 2, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uhamka, Rabu (2/10).
Prof. Sri Astuti
dikukuhkan menjadi Guru Besar Uhamka bidang Manajemen Ilmu Pendidikan. Dengan
mengangkat topik kesetaraan gender di bidang pendidikan dalam mewujudkan
Sustainable Development Goals (SDGs). Prof. Sri Astuti menghasilkan inovasi
penerapan Perguruan Tinggi Gender Responsif di bidang Gender Equality
atau kesetaraan gender antara laki-laki dan wanita di lingkungan Universitas
atau perguruan tinggi.
Kegiatan dihadiri
oleh Nurhadi selaku Badan Pembina Harian (BPH) Uhamka, Prof. Gunawan Suryoputro
selaku Rektor Uhamka, Prof. Abdul Rahman A Ghani selaku Ketua Senat Uhamka,
Prof. Herri Mulyono selaku Sekretaris Senat Uhamka, Anisia Kumala selaku Wakil
Rektor I Uhamka, Desvian Bandarsyah selaku Wakil Rektor II Uhamka, Prof. Nani
Solihati selaku Wakil Rektor III Uhamka, Muhammad Dwifajri selaku Wakil Rektor
IV Uhamka, Prof. Toni Toharudin selaku Kepala LLDIKTI Wilayah III, Prof. Armai
Arief selaku Perwakilan dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah serta Staf
Ahli Kemendikbudristek, jajaran pimpinan Uhamka yang mencakup pimpinan
fakultas, kepala biro dan lembaga, dan jajaran dosen Uhamka juga keluarga besar
Prof. Sri Astuti yang hadir dalam kegiatan pengukuhan.
Prof. Gunawan
Suryoputro selaku Rektor Uhamka menyampaikan apresiasinya atas pengukuhan Prof.
Sri Astuti menjadi guru besar Uhamka yang ke-20 dan dapat menjadi inspirasi
bagi para dosen dan lektor kepala lainnya yang ada di lingkungan Uhamka.
”Hari ini, Uhamka
mengukuhkan Prof. Sri Astuti menjadi Guru Besar di Bidang Manajemen Ilmu
Pendidikan dan menjadi guru besar ke-20 yang telah dikukuhkan di Uhamka. Ini
menjadi motivasi dan inspirasi bagi para dosen lainnya yang telah menjadi
lektor kepala untuk meningkatkan jenjang pendidikannya yaitu melalui riset dan
publikasi yang produktif,” ucap Prof. Gunawan.
Selanjutnya,
Prof. Abdul Rahman A Ghani selaku Ketua Senat Uhamka menambahkan bahwa sebagai
guru besar memiliki tanggung jawab yang besar sebagai peneliti untuk terus
mewujudkan catur dharma perguruan tinggi muhammadiyah dan aisyiyah (PTMA).
”Alhamdulillah
Proses Pengukuhan berjalan dengan baik, sebagai guru besar merupakan sebuah
puncak pencapaian di perguruan tinggi. Guru besar harus menjadi peneliti yang
produktif dan terus berkarya dalam mewujudkan Catur Dharma PTMA,” ucap Prof.
Rahman
Selanjutnya,
Prof. Toni Toharudin selaku Kepala LLDIKTI Wilayah III menyampaikan bahwa
kapasitas Prof. Sri Astuti sebagai guru besar di bidang manajemen pendidikan
dapat menjadi teladan dalam menjawab tantangan pendidikan di masa depan dan
berharap Uhamka dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang mencerdaskan bangsa
dan unggul
”Kapasitas Prof.
Sri Astuti dapat menjadi teladan ilmu dalam mengembangkan manajemen pendidikan
yang inovatif dan mencerahkan dalam menjawab tantangan masa depan, Uhamka
memiliki komitmen besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan melalui para
cendekiawan muslim. Saya berharap melalui pengukuhan ini, Uhamka dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan pendidikan di Indonesia dalam menciptakan
ekosistem pendidikan dengan generasi muda yang cerdas dan unggul,” ujar Prof.
Toni.
Selanjutnya,
Prof. Armai Arief selaku Perwakilan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah
mengapresiasi Uhamka untuk selalu mendukung para dosen dalam menyelesaikan
studinya untuk bisa mencapai gelar doktor dan guru besar sesuai dengan target
Majelis Diktilitbang.
”Majelis Dikti
mengapresiasi Uhamka dalam mendorong dosennya agar menjadi guru besar atau
profesor sesuai dengan target majelis dikti untuk menjadi guru besar yang
profesional dan berstandar internasional. Memotivasi para dosen lainnya agar
dapat menjadi guru besar secepatnya terutama yang telah menjadi lektor kepala,”
ucap Prof. Armai.
Selanjutnya,
Prof. Sri Astuti menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Uhamka dalam terus
mendukung para dosennya untuk menyelesaikan studi doktor dan berharap kepada
para dosen lainnya yang ada di Uhamka dapat segera mencapai gelar doktor dan
menjadi guru besar agar Uhamka terus unggul.
”Saya berharap
kepada dosen Uhamka seluruhnya melalui program percepatan guru besar agar dapat
juga menjadi guru besar selanjutnya. Terima kasih kepada Uhamka untuk terus mendorong
dan mendukung para dosennya untuk mencapai gelar guru besar,” pungkas Prof. Sri
Astuti.
Selain itu, Prof.
Sri Astuti juga menyampaikan pentingnya penerapan Perguruan Tinggi Gender
Responsif bagi perguruan tinggi sebagai Agent of Change bagi masyarakat
dan negara. Tidak hanya berfokus kepada wanita, namun juga kesetaraan antara
laki-laki dan perempuan di lingkungan civitas akademik Uhamka.
”Peran pendidikan tinggi merupakan agent of change atau solusi bagi permasalahan di Indonesia. Untuk itu, pelampauan perguruan tinggi responsif gender yang tidak hanya berfokus kepada wanita saja namun juga kesetaraan antara wanita dan laki laki. Uhamka telah menjadi motor penggerak sebagai perguruan tinggi responsif gender sejak 2019,” pungkas Prof. Sri.