Tim Dosen Uhamka Berkolaborasi Atasi Stunting di Tambakbayah Lebak Banten

Senin, 02 September 2024 | 15:33 WIB Last Updated 2024-09-02T08:33:29Z


KabarPendidikan.id - 
Tiga Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (Uhamka) melakukan program pengabdian masyarakat inovatif untuk mengatasi stunting di Desa Tambakbayah, Lebak, Banten, Minggu (1/9).

 

Desa Tambakbayah merupakan sebuah daerah yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah Banten sebagai lokus penanganan stunting. Tim lintas disiplin ini terdiri dari dr. Irena Ujianti dari Fakultas Kedokteran Uhamka, Leni Sri Rahayu dari Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (FIKES) Uhamka, dan Sumardi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uhamka.

 

Program ini merupakan kolaborasi unik yang menggabungkan keahlian medis, gizi, dan ekonomi untuk memberikan solusi menyeluruh terhadap masalah stunting. Bekerja sama dengan PDA Aisyiyah Lebak dan Puskesmas Mandala, tim ini bertujuan meningkatkan pemahaman gizi masyarakat dan mengentaskan kemiskinan melalui pendekatan kewirausahaan.

 

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Uhamka dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian masyarakat. Pelaksanaannya didukung oleh pendanaan dari hibah pengmas DRTPM, menunjukkan pengakuan atas potensi dampak positif program ini.

 

dr. Irena Ujianti selaku Dosen FK Uhamka menjelaskan bahwa stunting bukan hanya masalah gizi, tetapi juga terkait erat dengan kondisi ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, tim menggabungkan pendekatan kesehatan dan pemberdayaan ekonomi dalam program ini.

 

“Dengan adanya masalah pada kondisi ekonomi masyarakat ini, maka pondasi tersebut yang harus diselesaikan. Melalui ekonomi yang sudah diperbaiki nantinya, maka permasalahan gizi juga akan bisa diatasi,”dr. Irena. 

 

Selain itu, Leni Sri Rahayu selaku Dosen Prodi Gizi FIKES Uhamka menambahkan bahwa fokus tim adalah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang gizi seimbang dan pentingnya 1000 hari pertama kehidupan untuk mencegah stunting.

 

“Kami mengedukasi masyarakat terkait gizi seimbang, agar tidak adanya kasus stunting yang bertambah pada desa ini,” ujar Leni.

 

Sementara itu, Sumardi selaku Dosen FEB Uhhamka menekankan aspek kewirausahaan, dengan membekali masyarakat dengan keterampilan wirausaha agar mereka dapat meningkatkan pendapatan dan memperbaiki kualitas gizi keluarga.

 

“Selain kami mengedukasi terkait medis dan gizi, tentunya kami memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa meningkatkan kondisi ekonominya dengan memiliki ketrampilan berwirausaha,” ucap Sumardi.

 

Kepala Puskesmas Mandala selaku menyambut baik inisiatif ini dan mengharapkan kolaborasi lebih lanjut antara dosen dan mahasiswa dalam upaya penanganan stunting. Program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang masih tertinggal.

 

“Pogram pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen Uhamka ini sangat baik dan sejalan dengan upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia,” ujar Kepala Puskesmas Mandala.

 

Melalui pendekatan kolaboratif ini, Uhamka berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Tambakbayah, Lebak Banten. Program ini juga diharapkan dapat menjadi model untuk penanganan stunting di daerah lain di Indonesia.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tim Dosen Uhamka Berkolaborasi Atasi Stunting di Tambakbayah Lebak Banten

Trending Now

Iklan

iklan