Kegiatan Earth Hour Sebagai Bentuk Kesadaran dan Kepedulian terhadap Bumi

Minggu, 15 September 2024 | 11:33 WIB Last Updated 2024-09-15T04:33:00Z

 


Oleh : Nuraulia Putri

Mahasiswa FEB UHAMKA

Saat ini, kondisi bumi semakin hari semakin buruk karena terjadinya perubahan iklim. Dampak dari perubahan iklim ini yaitu suhu udara yang terus memanas. Suhu udara yang terus memanas menunjukkan adanya kerusakan lingkungan di bumi. Ada berbagai kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak dari kerusakan lingkungan di bumi salah satunya yaitu dengan kegiatan hemat energi. Tahun 2007, organisasi World Wide Fund (WWF) melakukan kampanye “Earth Hour”.

Earth Hour adalah sebuah kegiatan global yang diadakan oleh World Wide Fund for Nature (WWF). Kegiatan ini diadakan pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahun, pukul 20.30 sampai 21.30. Earth Hour merupakan gerakan global yang mengajak masyarakat dan pemerintah di seluruh dunia untuk menunjukkan kepeduliannya dan dapat berkontribusi dalam upaya mencegah perubahan iklim. Gerakan ini mengajak masyarakat untuk mematikan lampu dan peralatan-peralatan elektronik yang tidak diperlukan di rumah dan di kantor selama satu jam. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim.

Di Indonesia, Earth Hour pertama kali dilakukan pada tahun 2009. Kampanye ini dilakukan dengan mematikan lampu selama 60 menit. Selama 60 menit, kita bisa melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk bumi. Seperti tahun lalu, lebih dari 410.000 jam telah diberikan kepada bumi di 190 negara dan wilayah. Menurut data dari WWF Indonesia, setiap 10% warga Jakarta yang mematikan lampu ketika Earth Hour energinya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi 900 desa. Selain itu, energi yang dihemat tersebut dapat menyumbang oksigen untuk 524 orang. Dan energi yang dihemat tersebut dapat mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 267 ton.

Seluruh masyarakat di berbagai dunia ikut melakukan kampanye “Earth Hour”. Kampanye ini telah berlangsung selama 18 tahun, mulai dari tahun 2007-2024. Di Indonesia, Earth Hour 2024 dilaksanakan di 40 kota, 20 provinsi dan lebih dari 470 relawan komunitas Earth Hour. Pelaksanaan Earth Hour di Indonesia juga didukung oleh 19 public figures, pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten serta 105 korporasi, BUMN, hotel, sekolah, kampus, dan klub sepak bola liga Indonesia. Selain itu, Earth Hour Indonesia juga mencapai total reach aktivasi digital sebanyak 50.000+ engagements, total 7,3 miliar PR (Public Relations) Values, dan meraih 14.496 waktu di Hour Bank.

Dengan adanya kegiatan Earth Hour ini, diharapkan dapat membawa harapan positif akan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga bumi. Menjaga bumi adalah tanggung jawab kita bersama untuk menciptakan masa depan bumi yang lebih baik. Salah satu hal kecil dan sederhana yang dapat kita lakukan selama Earth Hour yaitu mematikan lampu dan alat-alat elektronik yang tidak terpakai selama 60 menit. Hal ini karena penggunaan listrik global merupakan salah satu kegiatan penyumbang emisi tertinggi yang memicu pemanasan global dan perubahan iklim. Dengan mematikan lampu dan alat-alat elektronik, kita telah menyelamatkan bumi dan menciptakan masa depan bumi yang lebih baik.

 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kegiatan Earth Hour Sebagai Bentuk Kesadaran dan Kepedulian terhadap Bumi

Trending Now

Iklan

iklan