Oleh : Nuraulia Putri
Mahasiswa FEB UHAMKA
Saat ini, kondisi bumi semakin hari semakin buruk karena terjadinya perubahan iklim. Dampak dari perubahan iklim ini yaitu suhu udara yang terus memanas. Suhu udara yang terus memanas menunjukkan adanya kerusakan lingkungan di bumi. Ada berbagai kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak dari kerusakan lingkungan di bumi salah satunya yaitu dengan kegiatan hemat energi. Tahun 2007, organisasi World Wide Fund (WWF) melakukan kampanye “Earth Hour”.
Earth
Hour adalah sebuah kegiatan global yang diadakan
oleh World Wide Fund for Nature (WWF).
Kegiatan ini diadakan pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahun, pukul 20.30
sampai 21.30. Earth Hour merupakan
gerakan global yang mengajak masyarakat dan pemerintah di seluruh dunia untuk menunjukkan
kepeduliannya dan dapat berkontribusi dalam upaya mencegah perubahan iklim.
Gerakan ini mengajak masyarakat untuk mematikan lampu dan peralatan-peralatan elektronik
yang tidak diperlukan di rumah dan di kantor selama satu jam. Kegiatan ini
dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perlunya tindakan
serius menghadapi perubahan iklim.
Di Indonesia, Earth Hour pertama kali dilakukan pada tahun 2009. Kampanye ini
dilakukan dengan mematikan lampu selama 60 menit. Selama 60 menit, kita bisa
melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk bumi. Seperti tahun lalu, lebih dari
410.000 jam telah diberikan kepada bumi di 190 negara dan wilayah. Menurut data
dari WWF Indonesia, setiap 10% warga Jakarta yang mematikan lampu ketika Earth Hour energinya dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi 900 desa. Selain itu, energi yang dihemat
tersebut dapat menyumbang oksigen untuk 524 orang. Dan energi yang dihemat
tersebut dapat mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 267 ton.
Seluruh masyarakat di berbagai dunia ikut
melakukan kampanye “Earth Hour”.
Kampanye ini telah berlangsung selama 18 tahun, mulai dari tahun 2007-2024. Di
Indonesia, Earth Hour 2024 dilaksanakan
di 40 kota, 20 provinsi dan lebih dari 470 relawan komunitas Earth Hour. Pelaksanaan Earth Hour di Indonesia juga didukung
oleh 19 public figures, pemerintah
provinsi, kota, dan kabupaten serta 105 korporasi, BUMN, hotel, sekolah, kampus,
dan klub sepak bola liga Indonesia. Selain itu, Earth Hour Indonesia juga mencapai total reach aktivasi digital sebanyak 50.000+ engagements, total 7,3 miliar PR
(Public Relations) Values, dan meraih 14.496 waktu di Hour Bank.
Dengan adanya kegiatan Earth Hour ini, diharapkan dapat membawa harapan positif akan
pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga bumi. Menjaga bumi adalah
tanggung jawab kita bersama untuk menciptakan masa depan bumi yang lebih baik. Salah
satu hal kecil dan sederhana yang dapat kita lakukan selama Earth Hour yaitu mematikan lampu dan
alat-alat elektronik yang tidak terpakai selama 60 menit. Hal ini karena penggunaan
listrik global merupakan salah satu kegiatan penyumbang emisi tertinggi yang
memicu pemanasan global dan perubahan iklim. Dengan mematikan lampu dan
alat-alat elektronik, kita telah menyelamatkan bumi dan menciptakan masa depan
bumi yang lebih baik.