Dosen FISIP Uhamka Beberkan Tips Menjadi Komunikator yang Baik kepada Anggota Polri

Rabu, 28 Agustus 2024 | 10:14 WIB Last Updated 2024-08-28T03:14:40Z


KabarPendidikan.id - 
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Prof.DR. HAMKA (Uhamka) menjadi narasumber pada kegiatan Pelatihan Peningkatan Kemampuan Patroli Fungsi Samapta Tahun 2024, dengan tema Melalui Pelatihan Peningkatan Kemampuan Patroli, Kita Wujudkan. Patroli Presisi yang Handal dan Profesional Guna Menciptakan Situasi Kamtibmas yang Kondusif Selama Pilkada Serentak Tahun 2024.

 

Kegiatan ini diusung oleh Ditsamapta Korsbhara Baharkam dan berlangsung selama 5 hari yakni 25-30 Agustus 2024 di Satlat Brimob Cikeas, Bogor tersebut diikuti sekitar 50 personel Polri terdiri atas anggota Samapta Kewilayahan dan Detasemen Perintis Ditsamapta Korsabhara Baharkam Polri.

 

Nurlina Rahman selaku Dosen FISIP Uhamka sekaligus narasumber dan juga sebagai wakil ketua APEBSKID (Afiliasi Pengajar, Peneliti, Budaya, Bahasa, Sastra, Komunikasi, Seni, Dan Desain, Komisariat DKI Jakarta periode 2024-2028 mengatakan bahwa sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2Tahun2002 tentang Kepolisian RI Pasal 13 bahwa Polri mengemban tugas pokok memelihara Kamtibmas, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat. Tugas-tugas tersebut juga harus dilakukan oleh satuan anggota Samapta Kewilayahan dan Detasemen Perintis Ditsamapta Korsabhara Baharkam Polri sebagai unsur pembantu pimpinan dan pelaksana.

 

“Dalam menjalankan tugas-tugas tersebut, anggota Samapta Kewilayahan dan Detasemen Perintis Ditsamapta Korsabhara Baharkam Polri harus menguasai teknik berkomunikasi yang efektif,” tutur Nurlina.

 

Lebih lanjut, Nurlina menjelaskan bahwa komunikasi efektif itu akan menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Jadi dalam komunikasi efektif terjadi saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan, dan sikap antara, dua orang atau lebih, kelompok, organisasi yang hasilnya sesuai harapan.

 

Menurut Nurlina, ada 4 pendekatan yang bisa dilakukan anggota Polri untuk menghasilkan komunikasi yang efektif. Ke-4 pendekatan tersebut adalah persuasif, informatif, humanis, simpatik dan harmonis. Persuasif dijabarkan sebagai cara memengaruhi manusia dalam berkomunikasi. Lalu informatif artinya bahwa komunikasi yang dilakukan harus mampu memberikan pengetahuan dan pemahaman.

 

“Sedang melalui komunikasi yang humanis kita mendambakan dan memperjuangkan pergaulan hidup yang lebih baik Kemudian dalam komunikasi yang simpatik dan harmonis, merupakan komunikasi dimana pelaku komunikasi memposisikan diri sebagai pendengar aktif  yang baik dan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh sesama pelaku komunikasi. Dengan cara seperti ini maka akan tercipta saling berhubungan dan tidak ada perbedaan antar pelaku komunikasi,” ujar Nurlina.

 

Lebih lanjut Nurlina mengatakan bahwa pendekatan strategi komunikasi efektif dalam tingkatan komunikasi dapat dilakukan dengan beberapa sikap seperti  selalu menghargai pendapat, memberikan feedback, berbicara langsung, sinkron/kesesuaian, bersikap bersahabat/terbuka, selalu dalam posisi siap, mau mendengarkan, menyampaikan pesan dengan jelas, memperhatikan bahasa tubuh dan open mind.

 

Dalam kesempatan tersebut, Nurlina juga memberikan beberapa tips menjadi komunikator yang baik yang harus dikuasai seorang anggota Polri. Diantaranya adalah memberi informasi yang jelas, milikilah minat berkomunikasi dengan orang lain (warga), kenali kepercayaan dan nilai budaya mereka yang unik, pahami bahasa verbal dan nonverbal mereka dan nilai-nilai yang melekat pada bahasa tersebut, milikilah empati terhadap orang lain.

 

“Selain itu, cobalah melihat sesuatu dari perspektif mereka, tundalah penilaian atas perilaku komunikasi orang lain, hindari stereotip atas orang lain, milikilah persepsi yang akurat dengan mendengarkan lawan bicara secara hati-hati, mintalah umpan balik dari orang lain/mengajukan pertanyaan dan terakhir adalah hindari memotong pembicaraan,” tegas Nurlina.

 

Made selaku satu diantara banyaknya peserta pelatihan mengaku senang mendapatkan materi komunikasi efektif dalam patroli dialogis yang disampaikan oleh Nurlina. Menurutnya, Nurlina menyampaikan paparannya dengan komunikatif sehingga dapat segera dipahami.

 

“Cara menyampaikan materi, ibu Lina sangat komunikatif, fleksibel dan mudah dipahami. Begitu juga peserta yang menerima materi bersemangat karena disampaikan ibu sangat antusias. Kami berharap Bu Lina terus memberikan kami bekal ilmu komunikasi yang memang benar-benar kami butuhkan. Semoga dalam pelatihan lainnya Bu Lina masih bersedia memberikan kami materi yang sangat bermanfaat ini,” ucap Nurlina.

 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Pelatihan Kombes Pol Mujiyono SIK. M.AP menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada semua narasumber termasuk Nurlina Rahman yang sudah berbagi ilmu, pengetahuan dan pengalaman kepada 50 personil Polri peserta pelatihan.

 

“Bu Nurlina bukan sekali ini kami minta bantuan untuk memberikan pembekalan kepada personil Polri terkait kemampuan berkomunikasi. Ini merupakan yang keempat kalinya,” kata Kombes Pol Mujiyono.

 

Kombes Pol Mujiyono  juga mengatakan, sebagai seorang akademisi sekaligus seorang public speaking, Nurlina dinilai memiliki kompetensi komunikasi yang memang dibutuhkan oleh anggota Polri.

 

“Karena kompetensi beliau yang mumpuni dibidang komunikasi serta tanggapan dari peserta sangat baik pada beliau. Gaya penyampaian materi yang tidak monoton,  membangun suasana pelatihan yang dinamis, hal ini terlihat dari antusias dari para peserta, maka kami meminta bantuan kembali untuk memberikan materi tentang komunikasi efektif,” tambahnya.

 

Menurut Kombes Pol Mujiyono, sebagai seorang polisi khususnya Sabhara, memang harus memiliki kemampuan berkomunikasi. Karena tugas Sabhara salah satunya adalah patroli dialogis, dimana ini sedang dikembangkan melalui patroli presisi.

 

Melalui pelatihan yang digelar selama 5 hari berturut-turut diharapkan para peserta pelatihan dapat mengimplementasikan ilmunya dalam patroli presisi yang diinisiasi dan dikembangkan Kakorshabara Baharkam Polri,  benar-benar mampu secara operasional  meminimalisir peluang terjadinya kejahatan sebagai upaya mengintervensi situasi secara fisik, sehingga akan tercipta keamanan di tengah masyarakat menghadapi Pilkada serentak 2024.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dosen FISIP Uhamka Beberkan Tips Menjadi Komunikator yang Baik kepada Anggota Polri

Trending Now

Iklan

iklan