Menurut Hariyanti, garansi produk halal di Indonesia masih
memiliki banyak pekerjaan rumah, khususnya dalam bidang farmasi halal. Walaupun
Presiden sendiri telah meresmikan Perpres Nomor 6 Tahun 2023, Namun pelaksanaan
dan pengembangannya harus terus diawasi oleh seluruh Stakeholder.
“Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia. Tak heran
jika produksi pangan hingga farmasi halal terus kita kawal. Walaupun Presiden
RI sendiri telah mengatur hal itu melalui Perpres Nomor 6 tentang sertifikasi
Halal Obat, Produk Biologi, dan Alat Kesehatan. Namun akan lebih baik jika
setiap lapisan masyarakat, khususnya pendidikan dapat ikut serta berperan dalam
penyediaan farmasi halal, Misalnya seperti S2 Ilmu Farmasi Uhamka saat ini,”
ujarnya.
Terkait Pengembangan Riset untuk Produk Farmasi Halal, Hariyanti
menyebutkan jika S2 Farmasi Uhamka selalu mengimplementasikan risetnya dalam
pengembangan farmasi halal. Hariyanti sendiri sedang mengembangkan risetnya
mengenai pengembangan gelatin dari sisik ikan yang dapat dimanfaatkan sebagai
cangkang kapsul hingga masker komedo. Begitupun dengan mahasiswa yang pada
beberapa mata kuliah akan mendapatkan tugas berbasis project.
“Saat ini saya sedang menguji garansi halal dari gelatin yang saya
hasilkan dari sisik ikan. Gelatin tersebut dapat menjadi bahan baku untuk
pembuatan cangkang kapsul hingga masker komedo. Riset yang saya kembangkan itu
sedang melalui proses pengujian paten,” kata Hariyanti.
Selanjutnya, menurut Hariyanti, kehalalan suatu farmasi dapat
ditentukan dari sejumlah aspek pendukung, diantaranya adalah penggunaan bahan
baku yang halal dan analisa atau proses dari obat tersebut.
“Jika kita membahas farmasi industri, tentu banyak aspek yang
harus kita perhatikan dalam menjamin kehalalan suatu obat. Namun ada dua aspek
utama yang bisa kita perhatikan adalah menggunakan bahan baku yang halal,
misalnya menggunakan tanaman atau menghindari penggunaan bahan baku dari hewan
babi dan turunannya. Serta proses pembuatannya yang harus kita lihat cara
penyembelihannya, proses sterilnya, dan sebagainya,” pungkasnya.