KabarPendidikan.id - dr. Gea Pandhita, Kepala Laboratorium Neurosains Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) menjadi narasumber dalam acara Teras TvMu dengan tema Peran Fakultas Kedokteran Uhamka dalam Mengantisipasi Bencana Kesehatan Kognitif terkait Bonus Demografi di Indonesia, Ahad (19/5).
Pada kesempatan ini dr. Gea Pandhita menjelaskan bahwa
sekitar tahun 2014/2015 saat itu Uhamka merespon era kinerja otak manusia. Hal
ini juga terkait dengan Al Islam Kemuhamamdiyahan merespon akhlak dari
generasi-generasi yang akan datang. Sejalan dengan hal tersebut, maka mulai
dikembangkan diskusi-diskusi tentang neurosains.
Neurosains merupakan suatu ilmu yang membahas kerja otak sehingga
menghasilkan suatu aktivitas. Melalui diskusi-diskusi yang telah ada, kemudian
didirikanlah Pusat Neurosains Uhamka.
“Laboratorium neurosains
Uhamka dilengkapi oleh berbagai alat dan metode yang dapat mengukur kerja otak
manusia. Di laboratorium neurosains
Uhamka diantaranya, brain mapping, human portable quantitative EEG dan alat lainnya. Dengan alat-alat ini kami
melakukan beberapa penelitian untuk melihat aspek neurosasins dari bidang
pendidikan, marketing dan kesehatan,” tutur dr. Gea.
dr. Gea juga mengatakan, beberapa penelitian juga telah
dilakukan oleh laboratorium neurosains
Uhamka, satu diantaranya untuk melihat aktivitas kerja otak pada seseorang
terkhusus pelajar yang kencanduan pornografi dengan membandingkan pelajar yang
tidak kecanduan pornografi. Hal ini karena adanya penurunan aktivitas-aktivitas
kinerja otak tertentu.
“Penelitian yang pernah kami lakukan juga adalah tentang
gambaran otak pada orang pra-lansia yang mulai mengalami fungsi kognitif.
Seperti diketahui di Fakultas Kedokteran Uhamka memiliki keunggulan kedokteran
kerja, karena banyak sekali populasi pekerja yang menghabiskan waktu mudanya
untuk produktif bekerja. Sehingga penelitian ini hasilnya bisa mempertahankan
kondisi otak bisa produktif lebih lama dan nantinya mereka dapat memahami
kesehatan menuju lansia ,” ujar dr. Gea.