Acara ini dilaksanakan dengan cara yang sederhana namun
berkesan karena dilakukan di tengah suasana Tes Sumatif Akhir Semester untuk
kelas IX dan VI SD. Beberapa murid kelas XII juga telah kembali ke rumah
setelah menjalani Tes Sumatif Akhir Semester.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Davao menerima
laporan bahwa Indra Tejamukti Wakil Kepala Kepala Kurikulum SID selaku pembina
upacara telah menyampaikan sambutan dan pesan dari Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Makarim.
Adapun dalam pesannya, Mendikbudristek menyebutkan bahwa
perlu adanya transformasi sistem pendidikan dalam lima tahun kedepan, para
Stakeholder perlu memperjuangkan itu karena hal tersebut tidak mudah.
“Pasti dalam proses menuju perubahan yang baik itu, kita
akan ditemani dengan rasa tidak nyaman. Saat ini kita telah menapaki proses
yang benar, namun itu tidak cukup. Semua usaha yang kita kerahkan harus
diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Pembina upacara, Indra Tejamukti pun mengungkapkan
peringatan Hari Pendidikan Nasional dapat menjadi muhasabah dan evaluasi bagi
sistem pendidikan agar dapat terus berkembang. Sistem pendidikan yang baik
harus menguasai tiga semboyan filosofi pendidikan, seperti Ing Ngarsa Sung Tuladha (dari depan memberikan teladan), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah
membangkitkan semangat), dan Tut Wuri
Handayani (dari belakang memberi dorongan).
“Setiap anak tentu memiliki cerita dan impian yang berbeda. Disini,
kebanyakan murid SID adalah anak bangsa yang lahir dan besar di Filipina. Maka tugas
kami sebagai pendidik disamping mengajar adalah menanamkan nilai pancasila
dengan baik untuk mengindonesiakan anak-anak bangsa ini,” tuturnya.
DYL