KabarPendidikan.id - Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) memberikan edukasi dan peningkatan pengetahuan mengenai pencegahan stunting sejak saat usia kandungan kepada Santriwati di Pesantren Al Jumhuriyah, Ciater, Kabupaten Subang, Ahad. (11/2)
Kegiatan ini merupakan upaya FK Uhamka dalam menekan jumlah
angka kasus stunting yang terjadi di Indonesia yang masih tinggi terutama di
wilayah Jawa akibat kurangnya pemenuhan kebutuhan gizi anak saat masih di dalam
kandungan dan ketika berusia 0 – 24 bulan setelah kelahiran.
Kegiatan edukasi dihadiri oleh dr. Erlin Listiyaningsih dan
dr. Nurhayati selaku narasumber kegiatan yang berasal dari FK Uhamka, serta
pihak dari Pesantren Al Jumhuriyah yang mencakup Deden Muhammad Aljamhuri dan
Kepala Puskesmas Palasari Budi Taufik, beserta Staff Puskesmas Palasari Ciater
serta Santriwati Pesantren yang hadir dalam kegiatan.
dr. Erlin menyampaikan bahwa edukasi ini sangat penting
dilakukan sejak dini terutama bagi para Santriwati yang nanti akan menjadi ibu
sebagai bekal ilmu bagi mereka untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat setelah
menikah nanti dengan memenuhi gizi dan nutrisi yang cukup bagi kandungan dan
bayi saat setelah lahir nanti.
“Edukasi seperti ini sangat penting terutama bagi para Santriwati
tentang bagaimana cara mempersiapkan segala kebutuhan nutrisi untuk janin dan
bayi sebagai upaya kita dalam menekan jumlah kasus stunting yang marak terjadi
di Jawa akibat kurangnya persiapan bagi para perempuan sebelum memasuki masa
kehamilan,” ucap dr. Erlin.
Sejauh ini, kasus stunting di Indonesia terutama di Pulau
Jawa telah mencapai 21,6% pada tahun 2022 dan marak terjadi kepada anak yang
masih berusia 0 – 24 bulan dan 18 kasus pada anak usia 2 tahun. Melalui edukasi
ini, FK Uhamka berikan penguatan mengenai memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil,
pemberian ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, pendampingan ASI Eksklusif
dengan MPASI sehat, terus memantau tumbuh kembang anak, dan selalu jaga
kebersihan lingkungan dalam mencegah dan menekan kasus stunting di Indonesia.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan pemeriksaan tinggi dan
berat badan, lingkar lengan atas,
tekanan darah, pemeriksaan Hb dan gula darah pada Santriwati.