KabarPendidikan.id - Menyesuaikan pertumbuhan ekonomi tinggi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menaikkan anggaran pendidikan dan kesehatan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
"Kami telah menyadari,pertumbuhan ekonomi tinggi juga
harus disertai peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat," tutur
Sri.
Sri Mulyani Indrawati juga mengatakan, anggaran pendidikan
untuk 2025 dialokasikan sebesar Rp 708,2 triliun hingga Rp 741,7 triliun, lebih
tinggi dari anggaran tahun ini sebesar Rp 665,02 triliun. Dana tersebut direncanakan
untuk meningkatkan gizi anak sekolah, penguatan mutu sekolah, perbaikan sarana
dan prasarana, meningkatkan angka partisipasi kasar PAUD dan perguruan tinggi,
penguatan kualitas tenaga pengajar, serta penguatan vokasional.
“Sementara anggaran kesehatan 2025 diperkirakan berkisar Rp
191,5 triliun hingga Rp 217,8 triliun. Adapun pada APBN 2024, nilai pagu bidang
kesehatan ditetapkan sebesar Rp 185,2 triliun. Anggaran kesehatan akan digunakan
untuk mendorong efektivitas program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Di
samping itu, juga untuk akselerasi penurunan stunting dan kasus penyakit
menular, penguatan fasilitas kesehatan, serta penambahan bantuan gizi bagi
balita dan ibu hamil,” ujar Sri.
Menkeu, menyampaikan KEM-PPKF untuk tahun anggaran 2025
kepada DPR melalui Rapat Paripurna. KEM-PPKF kali ini merupakan rancangan
transisi, di mana pemerintahan saat ini membahas bersama DPR untuk dilaksanakan
oleh pemerintahan mendatang. Ia memastikan desain fiskal dan asumsi makro yang
tertuang dalam KEM-PPKF telah dikoordinasikan dengan tim pemerintah berikutnya,
yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Kami terus berkomunikasi dengan tim maupun orang-orang
yang ditunjuk oleh Pak Prabowo, sehingga apa yang kita tuangkan bisa sedapat
mungkin memasukkan seluruh aspirasi agar program dan prioritas pembangunan
pemerintahan baru tetap bisa berjalan tanpa harus menunggu waktu," tambah
Sri.
adp