Pada
umumnya, sekolah menjadwalkan siswa untuk masuk pukul 6.30-7.30. Untuk mencapai
waktu masuk sekolah tersebut, anak harus bangun 1 jam sebelumnya, bahkan bisa
lebih lama jika rumah si anak memiliki jarak yang lebih jauh.
Hal ini
berbanding balik dengan negara-negara di Eropa yang notabenenya memiliki
tingkat pendidikan di atas Indonesia, memiliki waktu masuk sekolah pada pukul
8.00-9.00 pagi waktu sekitar.
Di lain
hal, Tiffany Yip seorang Profesor Psikologi Fordham University di New York
telah menganalisa banyak data menyebutkan latar belakang ekonomi memengaruhi
keadaan ini.
“Banyak
riset menunjukkan bahwa masyarakat yang berasal dari kalangan ekonomi menengah
keatas cenderung memiliki waktu tidur yang cukup. Ini didorong beberapa faktor
pendorong seperti lingkungan yang lebih aman, tentram dan minim polusi cahaya,
serta waktu kerja yang lebih tertata. Di lain iu, para orang tua dari kelas
masyarakat ini juga beraksi dalam advokasi penundaan waktu sekolah,” ujar Yip,
dilansir Kampus Fordham (dtk).
American
Academy of Pediatrics menyebutkan remaja yang masuk sekolah pukul 8 dinilai
terlalu pagi, karena akan berakibat ke jam tidur, ini akan berefek pada
kesehatan siswa. Mulai dari obesitas hingga penggunaan obat terlarang.
“Masa
remaja merupakan masa yang penting dalam perkembangannya. Jika alur jam tidur
mereka bergeser, artinya mereka akan tidur lebih malam dan akan bangun lebih
siang. Namun ini akan bertentangan dengan jam masuk sekolah saat ini,” pungkas Yip.
DYL