KabarPendidikan.id - Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) bekerja sama dengan SD Pulau Pari, Kepulauan Seribu dalam memberikan pelatihan mengenai bahaya kandungan zat rokok dan efeknya bagi Kesehatan jangka pendek maupun Panjang kepada guru-guru di SD Pulau Pari.
Kegiatan pengabdian Masyarakat
dihadiri oleh dr. Wawang S Sukarya, dr. Rifky Budi Triyatno, dr. Ismaily
Farsyah dan dr. Hafidz Prodjokusumo selaku tim pengabdian Masyarakat sekaligus
dosen FK Uhamka, Ulmu Bahroir selaku Kepala Sekolah SD Pulau Pari, dan para
peserta pelatihan yang berasal dari kalangan guru-guru SD Pulau Pari.
dr. Wawang S Sukarya selaku anggota
tim pengabdian Masyarakat sekaligus spesialis dokter kandunga dalam materinya,
menyampaikan mengenai bahaya rokok terhadap kandungan Wanita terutama bagi Ibu
hamil yang mengakibatkan kondisi premature pada bayi, komplikasi Kesehatan
kehamilan dan bahkan mengakibatkan kematian.
“Efek yang ditimbulkan oleh Rokok
bagi Kesehatan janin Ibu yang sedang hamil dapat mengakibatkan kondisi
kelambatan pertumbuhan bayi sehinga menjadi premature serta komplikasi
Kesehatan kehamilan sehingga memungkinkan bayi terinfeksi penyakit paru-paru
seperti Tuberculosis (TBC), Pneumonia, Kanker paru-paru dan tenggorokan,” ucap
dr. Wawang.
Selain itu, dr. Rifky Budi Triyatno selaku
anggota tim pengabdian Masyarakat sekaligus dokter spesialis penyakit dalam
juga menyampaikan bahwa rokok memiliki lebih dari ribuan zat kimia yang akan
aktif saat dibakar sehingga dapat menimbulkan kanker bagi Kesehatan jangka
Panjang konsumennya.
“Rokok mengandung lebih dari 4000 zat
kimia. Sekitar setengahnya berada di daun
tembakau dan setengahnya lagi
terbentuk akibat reaksi kimia ketika rokok dibakar sehingga
akan menghasilkan rasa khas bagi yang mengonsumsinya dan akan menimbulkan
Kanker yang berakibat pada penurunan Kesehatan jangka Panjang,” ujar dr. Rifky.
Dalam materinya, Dr. Hafidz
Prodjokusumo selaku anggota tim pengabdian sekaligus spesialis radiologi juga
menyampaikan bahwa jumlah penderita kanker paru-paru baik di Indonesia maupun
dunia masih mengalami peningkatan dikarenakan jumlah konsumen rokok yang masih
terus bertambah, terutama dikalangan usia remaja dan dewasa.
“Sejauh ini, jumlah penderita kanker
di Indonesia dan Dunia masih mengalami peningkatan, dan kebanyakan berasal dari
perokok yang menderita Kanker paru-paru dan paling banyak ditemukan pada laki-laki
perokok yang berumur diatas 40 tahun yang telah merokok lebih dari 10
tahun dengan jumlah batang rokok yang dikonsumsi lebih dari 20 batang perhari,”
ujar dr. Hafidz.
Selanjutnya, dr. Ismaily menyampaikan
bahwa Rokok memiliki zat adiktif yang dapat menimbulkan ketagihan dan kecanduan
yang akan membahayakan Kesehatan konsumennya, meskipun masih legal di mata
hukum dan Masyarakat.
“Meskipun masih dinilai Legal bagi
hukum dan Masyarakat, efek mengonsumsi Rokok dapat menimbulkan kecanduan dan
ketagihan bagi konsumennya sehingga sulit untuk berhenti. Terlebih lagi juga
promosi iklan rokok di TV yang membuat para penonton tertarik untuk mencari tau
mengenai produk rokok yang ditawarkan, sehingga membuat Masyarakat sulit dalam
mencegah dan menekan peningkatan konsumsi rokok,” pungkas dr. Ismaily.