KabarPendidikan.id - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA(Uhamka) menggelar Yudisium Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Periode IV, Aula Ahmad Dahlan lantai 6 FKIP Uhamka Sabtu (13/1).
Acara ini turut dihadiri oleh Desvian
Bandarsyah selaku Wakil Rektor II Uhamka, Purnama Syae Purrohman selaku Dekan
FKIP Uhamka, Ika Yatri selaku Wakil Dekan I FKIP Uhamka, Samsul Ma'arif selaku
Wakil Dekan II Uhamka, Harinaredi selaku Wakil Dekan III FKIP Uhamka, Amirullah
selaku Wakil Dekan IV Khairil Iba selaku Koordinator PPG FKIP Uhamka, Kusmajid
Abdullah selaku Sekretaris Program PPG FKIP Uhamka, Purwosusilo selaku Kepala
Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Andhika Ganendra selaku Plt Direktur PPG
Kemdikbudristek RI, dan 286 peserta yudisium.
Desvian Bandarsyah selaku Wakil Rektor II
Uhamka menuturkan, guru profesional
ditandai dengan empat kompetensi yang perlu dikuasai yaitu pedagogik, sosial,
kepribadian dan akademik. Dari keempat kompetensi tersebut akan menjadikan guru
profesional yang dapat menjadi bagian upaya pendidikan nasional yang lebih baik.
Tentu, PPG menjadi dinding sektor dari upaya menciptakan guru yang siap, baik,
mampu mengemban tugasnya dalam perkembngan kehidupan zaman yang semakin cepat,
kompleks dan luas.
“Maka dari itu guru dituntut untuk menjawab
persoalan-persoalan yang berkembang dalam kehidupan kita sekaligus juga
menjawab tantangan yang dihadapi oleh generasi Indonesia dan negara kita di
dalam mempersiapkan bonus demografi serta menyongsong era Indonesia Emas,”
tutur Desvian.
Di kesempatan yang sama, Purnama Syae Purrohman
selaku Dekan FKIP Uhamka mengatakan, kegiatan ini adalah yudisium PPG dengan
memberikan sertifikat kepada angkatan ke
IV yang dihadiri oleh peserta yudisium secara luring dan daring. Sesuai dengan
kebijakan pemerintah perkuliahan PPG ini diadakan secara daring dari berbagai
daerah melalui Learning Management System
(LMS) dan pertemuan sinkronus.
“Karena PPG ini emrupakan program pemerintah, saya kira Uhamka hanya mengikuti apa yang diadakan oleh pemerintah. Jadi kita menyiapkan dosen-dosen yang profesional, sekolah yang siap dan guru pamong yang kompeten di bidangnya. Kemudian di Uhamka pada bidang kurikulumnya ada Islam untuk Sains dan Sains untuk Islam sebagai ciri dari Perguruan Tinggi Muhamamdiyah ‘Aisyiyah,” ujar Purnama.