KabarPendidikan.id - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (FEB Uhamka) menyelenggarakan 1st Uhamka International Conference on Economics and Business dengan tema “Economics Recovery for Sustainable Development” di Aula AR. Fachrudin FEB Uhamka, Senin (18/12.)
Acara ini turut dihadiri oleh Prof Sudarnoto selaku
Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) Uhamka, Prof Gunawan Suryoputro selaku
Rektor Uhamka, Anisia Kumala selaku Wakil Rektor I Uhamka, Desvian Bandarsyah
selaku Wakil Rektor II Uhamka, Zulpahmi selaku Dekan FEB Uhamka, Sumardi selaku
Wakil Dekan I FEB Uhamka, M. Nurrasyidin selaku Wakil Dekan II, Edi Setiawan
selaku Wakil Dekan III, Tohirin selaku Wakil Dekan IV, Prof Grant Wu dari COD
of PT Anugerah Neo Energy Materials, Prof Ahamed Kameel Mydin Meera dari
Universitas Sultan Azlan Shah, Assoc. Prof. Winnie C. Villanueva dari Central
Luzon State University, Prof Mts. Arief dari Secretary General of ASP PTSI, Prof
Selevich Tatiana S. dari National Research Tomsik Polytechnic, Prof Ram Al Jafrii Saad dari Universiti Utara Malaysia, Assoc. Prof Karenina B. Romualdo dari Central Luzon State University Philippine narasumber
lainnya, panitia dan peserta seminar.
Prof Gunawan Suryoputro Rektor Uhamka mengapresiasi wujud
nyata FEB Uhamka untuk menggaet berbagai nasumber dari berbagai belahan dunia
untuk mempelajari bagaimana perkembangan ekonomi di masa ini. Pembahasan yang
menarik ini juga relevan dengan pemulihan ekonomi pasca Covid-19.
"Topik ini sangat menarik untuk didalami terlebih lagi
kita dapat berdiskusi bagaimana pendidikan dapat berperan dalam pembangunan
ekonomi berkelanjutan, khususnya pasca Covid-19. Uhamka sendiri terus
mengalokasikan dana yang kita miliki pada pelaksanaan kolaborasi riset dan
pengabdian, " ujar Prof Gunawan.
Ia melanjutkan, dalam rangka memperkuat pengetahuan
mahasiswa FEB Uhamka untuk mendapatkan gambaran pengembangan dan strategi
bisnis. Acara yang berjalan khidmat ini juga dapat menjadi wadah pengembangan
dalam dunia pendidikan, khususnya di bidang ekonomi. Seminar ini akan ditindak
lanjuti melalui riset kolaborasi internasional dan student mobility.
"Konferensi internasional ini dapat memperkuat wawasan
kemampuan, khususnya mahasiswa FEB Uhamka untuk menggali ilmu sedalam-dalamnya
mengenai pengembangan dan stratgei bisnis. Konferensi ini tidak hanya menyerap
inspirasi dan gagasan dari narasumber tapi juga implementasi berupa riset
kolaborasi dan student mobility," ujarnya
Sementara itu, Zulpahmi selaku Dekan FEB Uhamka mengatakan
bahwa kegiatan ini diadakan selama dua hari dari tanggal 18 Desember – 19
Desember 2023. Pada hari pertama para narasumber memaparkan materi presentasi
kepada mahasiswa dan hari kedua para narasumber akan melakukan sesi diskusi
dengan dosen FEB Uhamka.
“Untuk mendukung pengembangan ekonomi kedepannya FEB Uhamka
melakukan pengembangan terhadap ekonomi Islam seperti Bank Waqaf. Kemudian
melalui kegiatan ini kami akan mengambil ide-ide untuk riset kolaborasi dengan
kampus-kampus luar negeri seperti Universitas Utara Malaysia, Universitas
Sultan Azlan Shah dan juga universitas di Filipina. Lalu FEB Uhamka juga akan
mengembangkan kurikulum dibidang ekonomi baik nantinya pada prodi Akuntansi,
Manajemen, Ekonomi Islam dan Perpajakan. Harapannya materi yang telah diberikan
oleh narasumber dapat kami implementasikan dalam pengembangan ekonomi terutama di
unit-unit bisnis di Uhamka,” ujar Zulpahmi.
Di lain pihak, Prof. Ahamed Kameel Mydin Meera selaku
narasumber dari Universitas Sultan Azian Shah menyampaikan harapannya terhadap
pengembangan ekonomi sustainable bagi kemajuan perekonomian di Indonesia dengan
mengembangkan tidak hanya SDM namun juga berfokus kepada pemanfaatan SDA yang
maksimal karena Indonesia dikarunia dengan banyak hasil sumber daya alam yang
melimpah ditambah dengan mengembangkan sistem perekonomian syariah yang
berbasis kepada ajaran Islam, Al-Qur'an dan As Sunnah.
"Indonesia merupakan negara yang hijau dan kaya akan
sumber daya alam yang melimpah. Jangan selalu berfokus kepada peningkatan
Sumber Daya Manusia (SDM), namun juga harus diimbangi dengan pemanfaatan SDA
melalui SDM yang berpengalaman dan berkualitas sehingga dapat meningkatkan
perkembangan ekonomi Indonesia yang maju dan berkelanjutan. Dengan begitu,
sistem perekonomian Indonesia akan diperkirakan mengalami peningkatan dalam
kurun waktu 40 tahun. Namun, disisi pengembangan ekonomi umum, kita juga harus
bisa menerapkan sistem perekonomian yang berbasis Islam sesuai dengan tuntunan
ajaran Al-Qur'an dan Hadis melalui Waqaf, Sedekah dan sistem ekonomi Syari'ah
dalam langkah kita menciptakan ekonomi yang sejahtera," ucap Prof. Ahamed.