KabarPendidikan.id - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) selenggarakan Sidang Terbuka Senat Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka dalam rangka Wisuda Magister Sarjana dan Ahli Madya 2023 dengan tema Uhamka Mendidik : Ikhtiar Menyelamatkan Semesta di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Sabtu (23/12).
Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka menuturkan
bahwa Uhamka
selalu mengemban misi untuk menyebarkan ilmu pengetahuan yang bermakna dan
bernilai kemanusiaan. Untuk merayakan pencapaian ini maka harus merefleksikan
makna mendalam dari perjalanan pendidikan kita dan bagaimana keilmuan akan
berkembang di masa yang mendatang.
“Untuk saudara lulusan FKIP
Uhamka, bahwa temuan baru, metode pengajaran inovatif, dan integrasi teknologi
dalam pembelajaran akan menjadi pusat perhatian dunia pendidikan ke depan.
Sebagai pendidik, saudara perlu terus-menerus merespon perubahan ini, menggali
lebih dalam disiplin ilmu, dan memastikan bahwa keilmuan saudara relevan dengan
tuntutan zaman. Guru akan menjadi agen perubahan, dan profesionalisme mereka
akan diuji dalam menghadapi kompleksitas ini. Oleh karena itu, sebagai guru,
kita perlu terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kita agar dapat
mengatasi tantangan ini dengan keberanian dan kecerdasan. Tak bisa kita hindari
bahwa teknologi akan memainkan peran sentral dalam dinamika keilmuan dan
profesi keguruan di masa depan. Penggunaan kecerdasan buatan (AI), augmented
reality, dan platform pembelajaran online telah membuka pintu ke dunia baru
dalam pembelajaran. Sebagai pendidik, saudara dituntut untuk tidak hanya
mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga menjadi inovator dalam pengaplikasiannya
dalam pembelajaran,” tutur Prof Gunawan.
Prof Gunawan menambahkan, untuk
lulusan Fakultas Psikologi Uhamka seiring berjalannya waktu, konsep psikologi
mengalami evolusi yang signifikan. Dari fokus awal pada psikologi klinis,
psikologi kognitif, dan perilaku, maka harus melangkah menuju dimensi baru
seperti psikologi positif, psikologi kekinian,
dan psikologi sosial terapan. Penggabungan neurosains, kecerdasan buatan, dan
big data menjadi elemen kunci dalam menyusun pemahaman psikologi yang lebih
holistik.
“Psikolog di masa depan perlu
mengembangkan keahlian baru. Kemampuan analisis data, literasi digital, dan
adaptabilitas terhadap perkembangan teknologi akan menjadi keterampilan inti.
Psikolog juga diharapkan untuk menjadi agen perubahan sosial dan advokat
kesejahteraan mental di tengah-tengah perubahan masyarakat yang cepat. Dengan
demikian, sebagai sarjana pendidikan dan psikologi, tanggung jawab keilmuan
saudara tidak hanya berhenti pada diri sendiri. Saudara diamanahkan untuk
berkontribusi secara nyata untuk kemajuan masyarakat. Bertebaranlah di muka
bumi dan pergunakanlah ilmu yang saudara miliki untuk memberikan solusi atas
tantangan yang dihadapi oleh masyarakat kita,” tambah Prof Gunawan.
Di lain Pihak, Prof Toni
Toharudin selaku Kepala LLDIKTI Wilayah III mengatakan, wisuda merupakan momen
yang sangat penting dalam kehidupan akademik para peserta wisuda yang akan
resmi dikukuhkan sebagai ahli madya, sarjana dan magister serta tentunya siap
menyongsong karir di masa depan. Wisuda juga merupakan tonggak prestasi, karena
telah menyelesaikan studi dengan sukses dan siap melangkah ke dunia nyata
sebagai kelompok terididik dan memiliki kompetensi bidang ilmu masing-masing.
“Pentingnya menjadi sarjana yang unggul. Arti unggul bukan
hanya berfokus pada perolehan gelar akademik melainkan juga mencakup
integritas, kepedulian sosial, semangat belajar, kemampuan berkreativitas dan
berinovasi. Bagi Muhammadiyah menjadi sarjana unggul melambang kesiapan para
peserta wisuda untuk mengambil peran terdepan dalam pembangunan Islam
berkemajuan di republik yang tercinta ini. Saya yakin bahwa alumni Uhamka
memiliki keunggulan berbeda dengan kampus lain. Hal ini karena, kampus ini
memiliki kemampuan yang kuat dalam menerapkan catur dharma perguruan tinggi
Muhammadiyah,” tutur Prof Toni.
Prof. Dadang Kahmad selaku Kepala BPH Uhamka dan Ketua PP
Muhammadiyah menyampaikan kepada para wisudawan bahwa kelulusan merupakan
tahapan awal dalam pengabdian mereka untuk menjadi sebuah pengalaman baru untuk
kesuksesan mereka selanjutnya. Ia juga mengingatkan untuk kepada peserta wisuda
untuk tidak pernah berhenti untuk belajar dan memperluas wawasan ilmu
pengetahuan dalam menjawab tantangan dunia kerja dan di masyarakat dan juga
untuk selalu beribadah kepada Allah SWT karena Ridha Allah SWT adalah bagian
utama dari kesuksesan kita.
"Saya ucapkan selamat kepada para dosen yang telah
mendidik para mahasiswa yang telah lulus lewat wisuda kali ini sebagai tanda
telah selesainya jenjang pendidikannya. Kepada para wisudawan jangan langsung
merasa puas dengan pencapaian kali ini, terus belajar melalui pengalaman baru
nanti lewat pekerjaaan dan pengabdian dimasyarakat nanti yang memerlukan
keterampilan baru yang harus kita antisipasi agar kita bisa beradaptasi dengan
menghasilkan inovasi baru lewat jasa dan barang sehingga lulusan diharapkan dapat
mengasah kreativitas agar kita bisa bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Kesuksesan tidak hanya melalui kecerdasan tetapi juga melalui ketaatan kita
kepada Allah SWT karena sukses kita merupakan Ridha Allah
SWT," ucap Dadang.
Prof. Muhadjir Effendy selaku
Menteri Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dalam
sambutannya juga menyampaikan pentingnya para wisudawan untuk selalu mengingat
almamater Universitas yang telah melahirkan mereka menjadi sarjana hingga saat
ini yang diibaratkan seperti terlahir kembali dari seorang ibu. Ia juga
menyampaikan pentingnya peningkatan kualitas SDM yang merupakan sebuah
tantangan bagi negara dan seluruh lembaga perguruan tinggi di Indonesia sebagai
pengimbang kemajuan pembangunan infrastruktur.
"Bapak Presiden mengarahkan
pembangunan lebih difokuskan kepada kualitas SDM sebagai mengimbangi
pembangunan infrastruktur yang mencakup 3 aspek yaitu kesehatan, pendidikan dan
kesejahteraan sosial. Pembangunan manusia itu sifatnya tidak terlihat berbeda
dengan pembangunan infrastruktur karena bisa dilihat dan dirasakan manfaatnya
karena masa depan Indonesia emas berada ditangan para wisudawan karena
merupakan calon penerus pada Indonesia di tahun 2045. Kejelasan Visi yang tajam, kalian pasti akan menjadi orang
yang sukses melalui langkah langkah yang pasti dan perencanaan yang matang dan
jangan lupakan almamater kalian karena Uhamka merupakan ibu kalian di dunia
pendidikan yang mendidik dan melahirkan kalian menjadi sarjana hingga saat
ini," ujar Prof. Muhadjir.