KabarPendidikan.id - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi menjadi pembicara utama dalam rapat koordinasi kajian strategi implementasi pengembangan ideologi Pancasila pada pendidikan formal di Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Kegiatan yang berlangsung di Jakarta ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru di bidang Pendidikan Pancasila sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022.
“Peraturan tersebut memberi penegasan tentang kembalinya materi pendidikan Pancasila sebagai muatan pelajaran wajib dalam kurikulum nasional di setiap jenjang pendidikan," ujar Prof Yudian Wahyudi.
Prof Yudian mengatakan, berkat kerja sama yang baik antara BPIP dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kurikulum Pokok atau Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila telah disusun sejak awal tahun 2023.
"Kami berharap dapat melahirkan generasi pelajar Pancasila yang berani melangkah maju, kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sehingga generasi tersebut akan membawa Indonesia siap menghadapi tantangan global di masa yang akan datang," ujar Prof Yudian.
Dewan Pakar BPIP Darmansjah Djumala dalam pemaparannya menambahkan strategi penerapan Pancasila ke dalam pendidikan formal itu sendiri.
"Tugas masing-masing dari kami adalah to see the unseen and to speak the unspoken, di mana Pancasila sebagai nilai dan kebijakan itu mutlak tidak bisa. Pancasila harus semakin terlihat dan dibicarakan dalam aktivitas sehari-hari dengan cara 70 persen praktek dan 30 persen teor," ujar Darmansjah Djumala.
Dalam rakor tersebut, BPIP mengundang banyak akademisi, mulai dari kepala dinas pendidikan, kepala badan Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Selain itu, turut hadir Ketua PPKN Persatuan Guru Republik Indonesia dan para guru pancasila.
Yusro Sayibah/adp