KabarPendidikan.id - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengadakan Kerjasama dengan Yuanli International Education dalam merealisasikan program kerja sama berupa program akademik internasional 3+1 yang terdiri atas kerja sama rekognisi pembelajaran lampau atau RPL/kredit transfer internasional melalui jalur kerja sama U-to-B. (23/10)
Siti
Nur Azizah selaku Wakil Rektor IV Unesa menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan
wujud merealisasi skema program 3+1 yang merupakan program bagi mahasiswa yang
lulusan diploma (D3) dapat melanjutkan studi mereka hingga memperoleh gelar
Sarjana selama 1 tahun studi, melalui lanjut studi dari tiongkok ke Unesa atau
sebaliknya.
“Unesa
memiliki sekitar 28 program studi yang telah terakreditasi unggul jenjang S1
untuk mahasiswa internasional yang berasal dari Tiongkok yang ingin melanjutkan
studi mereka dari jenjang Diploma atau D3 yang akan dimulai pada semester genap
2023/2024,” ucap Siti.
Sueb selaku Kepala UPT
Confucius Institute mengatakan bahwa akan ada beberapa program yang nantinya
akan dijalankan, yaitu ada program akademik internasional 3+1 yang terdiri atas
kerja sama rekognisi pembelajaran lampau, sehingga persiapan yang telah
dilakukan oleh Unessa sudah cukup mendukung. Unessa telah mampu menyiapkan
penyusunan kurikulum bagi program akademik Internasional, juga menyiapkan
sarana dan prasana untuk mahasiswa Internasional, dan akan membangun kantin,
asrama perkuliahan.
“Unesa ini resmi diakui di Chinese Service Center for
Scholarly Exchange (CSCSE), Kementerian Pendidikan Tiongkok, dan telah terdaftar dalam perguruan
tinggi mitra resmi”, ucap Sueb.
Selain program
ini, Unesa tengah menjalankan kerja sama yaitu skema 1+1+1 yang menjunjung tinggi skema
DUDI dengan Wuhan Polytechnic University di Wuhan, Hubei.
Lalu ada skema kerja sama double degree 2+2 di
Unesa dan perguruan tinggi Tiongkok, serta program peningkatan kompetensi bagi
guru dan dosen Indonesia di Tiongkok. Melalui program inilah mahasiswa
Tiongkok bisa menjalankan kuliah 1-2 tahun di Unesa, dan pihak kampus akan
menghitung konversi kredit yang telah ditempuh di Tiongkok dan sisanya
mahasiswa akan menempuh kredit sisanya di Unesa. Kerja sama ini, didukung langsung
oleh CEO
Yuanli Education, Lisa Wang, dan Rektor UNESA.
Iklima Nur
Ikhsani/GJF