KabarPendidikan.id - Pemerintah Kota Semarang mendorong pemerataan pendidikan melalui program sekolah swasta gratis. Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wali Kota Semarang, mengungkapkan bahwa pihaknya mensupport sekolah swasta agar bisa sejajar dengan sekolah negeri.
"Kita support sekolah swasta
agar bisa sejajar dengan sekolah negeri. Karena orang biasanya memilih sekolah
negeri. Dan juga untuk pemerataan, karena sekolah negeri jaraknya jauh, tapi
kita mengupayakan untuk mendapat izin mendirikan sekolah negeri tapi prosesnya
panjang. Jadi paling mudah ya kita berikan support kepada sekolah swasta," ungkap Ita.
Hal ini diungkapkan dalam acara
Festival Belajar.id dan penyerahan Hibah Sekolah Swasta Gratis di Gedung Dewa
Ruci Pedurungan Semarang. Ita, Wali Kota Semarang, menegaskan tekadnya untuk
terus memajukan program sekolah swasta gratis.
“Ini dilakukan dengan harapan agar anak-anak mendapatkan pendidikan dan
kompetensi yang mereka butuhkan untuk masa depan, sesuai dengan visi Indonesia
Emas 2045,” ujar Ita.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan
(Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto, hingga saat ini telah ada 121
sekolah swasta gratis yang dibiayai oleh Pemerintah Kota Semarang. Rinciannya
mencakup 32 sekolah PAUD/TK, 47 sekolah SD, dan 42 sekolah SMP. Ia menegaskan bahwa kemungkinan bertambahnya
sekolah swasta gratis di Kota Semarang di masa mendatang. Program ini
diharapkan bisa menjadi solusi terhadap permasalahan zonasi tempat tinggal yang
sering dikeluhkan oleh masyarakat.
"Ada beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi oleh sekolah tersebut untuk bisa menjadi sekolah gratis. Yang
pertama adalah komitmen. Jika sekolah sudah memiliki komitmen, maka kami akan
memberikan bantuan sekolah swasta gratis, sehingga siswa tidak akan dikenakan
biaya tambahan. Selanjutnya, kami akan melakukan pemetaan untuk menentukan
titik-titik yang membutuhkan dukungan sekolah swasta gratis. Ini terutama
berlaku di kecamatan-kecamatan yang kekurangan sekolah negeri," jelas
Bambang.
(Sekar
Pratiwi/adp)