KabarPendidikan.id - Ketua DPR RI, Puan Maharani mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingginya jumlah anak yang terpaksa menghentikan pendidikan mereka karena terkendala ekonomi. Puan Maharani juga menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam memastikan bahwa akses pendidikan tersedia untuk semua lapisan masyarakat.
Puan
juga menyoroti pentingnya tindakan yang segera diambil oleh pemerintah untuk
meningkatkan dan meratakan akses pendidikan. Terlebih lagi, Puan mengingatkan
bahwa akses pendidikan untuk seluruh warga adalah kewajiban yang diamanatkan
oleh konstitusi.
“Pemerintah
memiliki tanggung jawab untuk menyediakan dana untuk pendidikan dasar bagi
semua penduduk. Ini merupakan tuntutan yang diatur dalam Konstintusi UUD 1945
yang harus diimplementasikan oleh pemerintah,” ujar Puan.
Puan
merasa sedih melihat banyaknya anak yang tidak melanjutkan pendidikan. Hal ini
disebabkan terutama oleh situasi keuangan yang sulit di keluarga mereka.
Menurut informasi yang dianalisis oleh Bappenas dari data Susenas, pada tahun
2022, jumlah anak usia sekolah (7 s.d. 18 tahun) yang tidak mengikuti
pendidikan mencapai 4.087.288 anak. Jumlah ini mengalami peningkatan dari
3.939.869 anak pada tahun 2021.
Pada
tahun 2022, terdapat 3.847.780 anak yang tidak melanjutkan pendidikan mereka.
Terdapat beberapa kategori dalam jumlah tersebut, yaitu 491.311 anak yang
berhenti sekolah pada awal tahun ajaran, 252.991 anak yang meninggalkan
pendidikan di tengah jenjang, dan 238.320 anak yang tidak melanjutkan ke
tingkat pendidikan yang lebih tinggi pada awal tahun ajaran baru.
Kemudian,
ada 3.356.469 anak usia sekolah yang sebelumnya sudah meninggalkan sekolah pada
tahun-tahun ajaran sebelumnya. Dengan melihat hal tersebut, Puan menekankan
perlunya pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap masalah anak-anak yang
tidak melanjutkan pendidikan.
“Peningkatan
kualitas sumber daya manusia dimulai dengan memberikan akses pendidikan yang
merata dan berkualitas, sebagai kunci dalam upaya menciptakan masyarakat yang
sejahtera dan maju di Indonesia,” ucapnya.
(Aliya
Fisyara/adp)