KabarPendidikan.id - Komisi IV DPRD Kaltim menanggapi permasalahan Pendidikan yang berada dalam kondisi memprihatinkan terutama wilayah pedalaman Kalimantan Timur (Kaltim).
Salehuddin selaku Anggota Komisi IV DPRD
Kaltim berpendapat bahwa terdapat perbedaan kondisi Pendidikan antara wilayah
pedalaman dengan perkotaan. Hal ini dibuktikan dengan kurangnya jumlah guru
atau tenaga pendidik, fasilitas penunjang Pendidikan yang minim dan akses
peserta didik terhadap kurikulum merdeka yang terbatas.
Salehuddin berpendapat terdapat perbedaan
yang mencolok seperti fasilitas penunjang Pendidikan di wilayah perkotaan yang
dinilai lebih maju dan memenuhi standar sesuai Kurikulum Merdeka dibandingkan
dengan wilayah pedalaman. Hal ini disebabkan oleh akses perjalanan yang menempuh
jarak kiloan meter.
“Untuk wilayah perkotaan, jarak tempuh Pendidikan
tidak masalah karena pembangunan infrastruktur yang sudah bagus dan merata. Sedangkan
di desa, jalan masih belum bagus dan diaspal, juga ada beberapa yang belum memiliki
jembatan untuk menyebrang Sungai sehingga jaraknya jadi jauh,” ucap Salehuddin.
Selain itu, Salehuddin juga menambahkan bahwa
Situasi ini menjadi permasalahan yang membuat prihatin terutama daerah
pedalaman di Kaltim, sebab Pendidikan yang saat ini sudah menggunakan Kurikulum
Merdeka tidak bisa diimplementasikan karena minimnya fasilitas penunjang
pendidikan.
“Perlu kesejahteraan bagi guru dan tenaga
pendidik. Bahkan sampai saat ini masih belum merata terutama mereka yang di
wilayah pedalaman” ungkap Salehuddin.
Menanggapi hal tersebut, Komisi IV DPRD
Kaltim akan menekan APBD Kaltim, terutama anggaran Pendidikan pada tahun 2023
terhitung sebesar Rp3,5 triliuin dan akan terus meningkat menjadi Rp4 triliun
pada tahun 2024.
Salehuddin meminta kepada semua pihak untuk
bekerja sama dalam menjamin masa depan yang cerah bagi anak-anak Kaltim
terutama bidang Pendidikan.
“Untuk menciptakan Pendidikan yang maju dan
merata diseluruh wilayah Indonesia, perlu ada koordinasi dan Kerjasama kuat
antar pihak pemerintahan terutama di daerah Kalimantan Timur,” pungkasnya.
Rizaki Perdiance/GJF