“Anak-anak yang usianya sudah memasuki jenjang SD akan terjadi penurunan kekebalan daya tahan tubuh. Sehingga perlu adanya imbauan para guru-guru untuk dapat mewajibkan anak-anak tersebut mengikuti program BIAS,” Ujar drg. Dewi Lestari pada kegiatan imunisasi kepada seluruh anak SD Negeri Ketapang.
Imunisasi yang dilakukan untuk anak SD kelas I adalah imunisasi DT sedangkan untuk anak SD kelas II dan V adalah imunisasi TD. Hal tersebut bertujuan agar anak-anak dapat terhindar dari penyakit infeksi seperti difteri, tetanus, dan batuk rejan. “Kemudian untuk anak-anak yang akan diberikan imunisasi diharuskan sudah melengkapi imunisasi sebelumnya,” ujarnya menambahkan.
Sebanyak 192 siswa SDN Ketapang telah melakukan imunisasi DT dan TD dan kegiatan imunisasi ini akan bergantian memberikan imunisasi ke 10 siswa SD/MI di wilayah Puskesmas Ketapang.
Tak perlu khawatir, untuk anak yang sudah putus sekolah juga tetap mendapatkan imunisasi lengkap secara gratis dengan cara mengunjungi langsung ke posyandu atau puskesmasnya.
Kegiatan BIAS ini dilakukan secara serentak oleh 39 Puskesmas dengan target sasaran 46.824 dan dilaksanakan setiap tahun pada bulan Agustus yaitu imunisasi MR dan HPV kemudian bulan November untuk imunisasi DT dan TD. Sasaran dari imunisasi ini adalah siswa-siswi kelas I,II, V dan VI. Untuk kelas I yang berumur 7 tahun mendapatkan imunisasi MR atau campak rubella, DT, dan difteri tetanus. Sedangkan untuk anak kelas II dan V yang sekitaran umur 8-11 tahun akan mendapatkan imunisasi TD. Ada juga dosis untuk anak Perempuan, yaitu dua dosis HPV sebelum lulus SD sekitar usia 11-12 tahun.
(Nabila SH/Dyl)