KabarPendidikan.id - Sofia, [24/11/23] –Dalam upaya mempererat hubungan antara Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka dengan Sofia University, Dosen Uhamka Emaridial Ulza diberi kesempatan kuliah tamu di Sofia University. Acara tersebut menjadi penting karena juga menandai peran bahasa Indonesia yang baru-baru ini diakui sebagai salah satu dari 10 bahasa resmi sidang UNESCO bersama dengan bahasa-bahasa dunia lainnya.
Kuliah tamu yang diselenggarakan di
Sofia University dilaksanakan di Center for Eastern Languages and Cultures yang
dihadiri oleh mahasiswa dari Program Studi South, East, and Southeast Asian
Studies. Emaridial Ulza yang juga menjabat sebagai Sekretaris Uhamka serta
Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini menyampaikan bagaimana budaya,
politik, dan pendidikan di Indonesia kepada para mahasiswa tersebut.
Ia juga
menyampaikan bagaimana kekayaan budaya Indonesia tentang keanekaragaman
budaya, tradisi, dan adat istiadat yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari
orang Indonesia. Dari tarian tradisional hingga seni rupa, mahasiswa Sofia
University terlihat antusias dalam acara tersebut.
Selanjutnya, Emaridial Ulza menjelaskan
dinamika politik di Indonesia, termasuk sistem demokrasi dan pemilihan umum. Ia
juga menggarisbawahi peran Indonesia dalam politik regional dan global serta
isu-isu penting yang tengah berlangsung di dunia.
Salah satu momen paling penting dalam
kuliah tamu ini adalah ketika ia
menyampaikan tentang bahasa Indonesia. Emaridial Ulza menyampaikan bahwa “bahasa Indonesia baru
saja diakui oleh UNESCO sebagai salah satu dari sepuluh bahasa resmi di dunia,
sebuah prestasi yang membanggakan. Hal ini menandakan bahasa Indonesia
mempunyai peran penting sebagai penghubung ribuan etnik dan menjadi penyatu
kebudayaan antar bangsa serta siap untuk mendunia,” ujarnya.
Pada akhir kuliah tamu tersebut,
Emaridial Ulza mengajak mahasiswa Sofia University untuk kuliah di Indonesia.
Dia menjelaskan bahwa Indonesia menawarkan pengalaman pendidikan yang berharga
dengan berbagai program studi yang relevan, serta kesempatan untuk merasakan
langsung kehidupan dan budaya Indonesia.
“untuk Muhammadiyah sendiri, kami
memiliki 171 universitas yang tersebar di seluruh Indonesia dan 1 di
Malaysia, bukan hanya universitas kami
memiliki sekolah, rumah sakit, dan panti asuhan, anda bisa memilih dimana akan
belajar tentang Asian Studies dengan pengalaman budaya di Indonesia secara
langsung dan memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan dengan negara lain,” tutur Ulza.
Apalagi saat ini Sofia University memiliki mata kuliah bahasa
Indonesia pertama di Bulgaria, yang menjadi wadah penting untuk memahami dan
mempelajari bahasa yang baru saja diakui oleh UNESCO.
Kuliah tamu ini tidak hanya memperkuat
hubungan antara kedua universitas, namun juga memberikan dorongan positif untuk
pertukaran budaya dan akademik yang lebih intensif antara kedua negara. Semakin
banyak mahasiswa Bulgaria yang tertarik untuk belajar di Indonesia, semakin
erat pula ikatan antara dua negara.