KabarPendidikan.id - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Menikbudristek) Nadiem Makarim menyatakan Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2023 merupakan tonggak sejarah baru bagi Indonesia. KKI menjadi ruang dialog stakeholders untuk merencanakan aksi pemajuan kebudayaan.
"Bersama-sama kita dapat menghasilkan rekomendasi bagi penyusunan Rencana Aksi Nasional Pemajuan Kebudayaan 2024-2029 yang lebih operasional, terukur, berdampak nyata bagi masyarakat, serta selaras dengan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan," ujar Nadiem.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengatakan induk pemajuan kebudayaan akan menjadi dokumen penting. Maka penyusunannya pun sudah pada tahap finalisasi. Hal itu agar rencana aksi pemajuan kebudayaan dapat dieksekusi dengan tepat.
"Agar rencana aksi lebih konkret untuk jangka lima tahun ke depan," kata Hilmar.
Ia berharap KKI 2023 dapat menyerap pandangan dan aspirasi dari stakeholders. Sebab, mereka memiliki berbagai pengalaman yang sangat baik di lapangan.
"Dalam KKI 2023 nanti rencana induk itu berdiri di atas landasan yang kokoh, kalau tidak landasannya hanya regulasi dan kebijakan. Sementara kita menginginkan pengalaman nyata yang menjadi landasan bagi pelaksanaan aksi pemajuan kebudayaan, " tutur Hilmar.
(Khofifah/adp)
.JPG)
