Kiki Yuliati, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek mengatakan pendidikan vokasi berkontribusi dalam mencapai generasi Indonesia yang kompeten.
Adanya dorongan dari pendidikan vokasi, Kiki Yuliati menyatakan bahwa akan ada perubahan pada kemajuan bangsa.
“Masa depan bangsa ini dibentuk melalui pembangunan SDM dan transformasi bidang pendidikanmenjadi bagian penting,” ujarnya.
Kemendikbudristek berkomitmen untuk mendorong kolaborasi pendidikan vokasi dengan dunia pekerjaan. Hal ini diwujudkan dengan adanya Merdeka Belajar Kampus Merdeka, matching fund, competitive funs, dana hibah, beasiswa dari perindustrian, dan co-investasi teaching industri di kampus vokasi maupun SMK.
Kolaborasi Nasional Menuju Indonesia Kompeten 2023 bertujuan untuk mencetak sumber daya manusia unggul di semua sektor industri dengan membahas tentang penyempurnaan Roadmap untuk menempuh Puncak Bonus Demografi 2023.
Kegiatan ini dihadiri oleh pemangku kepentingan dari Penta-Helix, hal ini dilakukan untuk membantu dalam memperbaharui dan memperkuat Roadmap dengan mempertimbangkan perkembangan di berbagai sektor industri, termasuk transformasi digital dan pesatnya perkembangan Artificial Intelligence (AI).
Achmad S. Ruky, Ketua Advisory Committee GNIK Pusat mengatakan bahwa Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berpotensi dan berprestasi.
"Tinggal kita harus rela dan mau berkolaborasi baik pemerintah maupun non pemerintah merancang dan mengeksekusi program intervensi yang efektif dalam mencetak SDM etrampil dan siap masuk ke dunia usaha dan dunia industri termasuk sektor digital dengan pemanfaatan AI yang semakin maju dan mendominasi di masa mendatang," jelasnya.
i tenaga kerja yang akan menjadi prioritas utama yang akan dibahas. Selain itu, kegiatan ini juga akan membahas terkait strategi pembentukan organisasi yang akan menjadi penggerak dalam merealisasikan Renstra dan masalah Link & Match antara kebutuhan industri dengan pendidikan vokasi.
Pada kegiatan ini terdapat hal-hal yang dibahas yaitu tentang metode pelatihan yang efektif dalam mencetak tenaga kerja yang terampil, seperti maraknya pelatihan online, pembentukan karakter tenaga kerja yang memiliki jiwa kuat, pemikiran yang ingin terus berkembang dalam melatih soft skills, dan pengembangan karir yang berjalan secara efektif.
Menurut Achmad S. Ruky, isu meningkatnya pesaingan antara SDM di berbagai negara dengan terbukannya akses antara negara membuat GNIK melakukan kontribusi dalam meingkatkan kualitas dan kompetensi SDM secara Nasional di semua sektor perindustrian terutama industri pariwisata, sektor manufaktur, otomotif, digital, industri kreatif, dan sebagainya.
Roadmap yang dihasilkan dari Kolaborasi Nasional menuju Indonesia Kompeten 2023 akan dikirimkan ke Kementerian dan Lembaga Nasional sebagai masukan dan pemberitahuan yang selanjutnya akan ditindak-lanjuti oleh Pengurus PPIK, maupun Ekosistem Indonesia Kompeten melalui pembentukan Task Force.
Task Force ini berisikan anak-anak muda yang memiliki potensi yang dipilih dari beberapa perusahaan ternama, dimana mereka ini akan bekerja dalam kelompok proyek mulai dari mendefinisikan Roadmap dalam bentuk Project Charter, strategi eksekusi dan jangka waktu serta sumber daya yang diperlukan.
(FaddilaD/Dyl)