KabarPendidikan.id - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) angkat bicara terkait maraknya kasus pelanggaran perlindungan anak dan perundungan serta Bullying yang terjadi di sekolah sejak Januari hingga Agustus 2023 yang telah mencapai angka 861. (13/10/2023)
KPAI
mencatat ada selebihnya 2.355 kasus yang meliputi 487 anak yang menjadi korban
kekerasan seksual, 236 anak yang menjadi korban kekerasan fisik baik bullying
dan lainnya, 87 korban kasus pelecehan dan 27 korban dari buruknya sarana pra
sarana sekolah, dan 24 kasus korban kebijakan
Aris
Adi Leksono selaku komisioner KPAI menjelaskan maraknya kasus kekerasan yang
terjadi di Lembaga Pendidikan menjadis ebuah keprihatinan bagi KPAI dan
Masyarakat. Menurutnya, angka kekerasan semakin meningkat setiap bulannya dan
tidak ada penanggulangan lebih lanjut.
“tingkat
jumlah kekerasan anak-anak di Lembaga Pendidikan semakin bulannya terus
meningkat dan tidak ada perhatian umum untuk menurunkan jumlah tersebut yang
menjadi sebuah keprihatinan bagi KPAI dan Masyarakat. Apalagi sekolah
seharusnya menjadi tempat yang aman bagi para siswa dalam bersosialisasi dengan
temannya dan menempuh Pendidikan lewat Kegiatan Belajar Mengajar.” Ucap Aris.
Aris
juga menyampaikan bahwa KPAI akan segera mengambil Tindakan dalam mengatasi dan
memantau langsung praktik tindak kekerasan yang ada disekolah yang belakangan
viral di media social dan menimbulkan keresahan bagi Masyarakat.
“KPAI
akan segera mengambil Tindakan melalui pemantauan langsung bagi anak-anak
disekolah. Dari yang telah terjadi, Masyarakat menjadi resah dan juga prihatin
dengan kondisi Pendidikan Indonesia yang tidak aman akibat Bullying dan
kekerasan di Sekolah, salah satunya kasus yang viral di SMA Cilacap, Siswa MT
di Balikpapan dan lainnya.” Tuturnya.
KPAI
akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam mengatasi
permasalahan kekerasan di lingkungan Pendidikan baik dengan aparatur penegak
hukum maupun OPD untuk menekan, mengurangi dan mengawasi jumlah kasus kekerasan
Pendidikan agar tidak meningkat ke level yang lebih mengkhawatirkan
Intana
Kamila/GJF