KabarPendidikan.id - Sebanyak 74 siswa angkatan pertama SD Inpres Abeale 1 di Sentani menerima ijazah dari Sekolah Negeri Adat Papua. Demi mendorong kualitas pendidikan di daerah tersebut, dan peningkatan minat bersekolah.
Origenes Munim
selaku Direktur Sekolah Adat Negeri Papua dalam sesi wawancara menyatakan tahun
ini siswa-siswa angkatan pertama SD Inpres Abeale 1 mendapatkan ijazahnya.
“Tidak menutup
kemungkinan tahun-tahun mendatang ijazah dari Sekolah Adat Negeri Papua akan
diberikan kepada sekolah lainnya dari semua tingkatan,” ucap Origenes.
Kegiatan
pemberian ijazah pada tahun ini dapat menjadi pelopor kegiatan serupa pada
tahun selanjutnya. Kegiatan ini berdampak jangka panjang dengan harapan agar
nantinya pemberian ijazah Sekolah Adat Negeri Papua dapat diberikan seluruh
angkatan di sekolah-sekolah yang lain.
Origenes juga menambahkan ijazah ini bermanfaat agar pada siswa
dapat mendaftar sekolah tingkatan selanjutnya seperti SMP, SMA ATAU SMK. Berkat
adanya pemberian ijazah ini para siswa dapat memenuhi salah satu persyaratan
dalam pendaftaran sekolah lanjutan. Di ijazah ini juga terdapat
nilai agar para siswa dapat melanjutkan sekolah untuk mendaftar di
sekolah-sekolah formal. Hal ini dilakukan sebagai bukti keseriusan upaya
peningkatan kualitas pendidikan di Papua.
“Dan ijazah ini
bisa dipakai mendaftar ke semua sekolah lanjutan contohnya SMP, dan tahun-tahun
mendatang sekolah-sekolah SMP, SMP/SMK akan memintai nya sebagai persyaratan
mendaftar. Dengan adanya nilai tersebut dan ijazah dari kami, siswa bisa mendaftar ke
sekolah formal,” ujarnya.
Origenes
menegaskan bahwa ijazah sebagai identitas
para siswa pernah bersekolah. Terdapat 10 mata pelajaran bermuatan lokal
yang diajarkan. Para siswa dididik dengan pembelajaran terkait budaya dan adat
istiadat setempat guna menimbulkan kesadaran pentingnya pelestarian adat
budaya.
"Ijazah dari
kami itu menandakan bahwa siswa tersebut pernah bersekolah di sini dan belajar
mengenai bahasa, budaya dan adat istiadat masyarakat adat Buyakha atau Sentani
di mana sekolah itu berada,” pungkasnya.
Reznu Altifan
Ramadhan/GJF