KabarPendidikan.id - Badan legislatif nasional Cina telah menyetujui suatu peraturan pada hari Selasa (24/10). Tujuannya memperkuat pendidikan patriotik bagi anak-anak dan keluarga, seperti yang dilaporkan oleh media pemerintah Cina.
UU
Pendidikan Patriotik tersebut dianggap bermanfaat untuk menghadapi tantangan
seperti "nihilisme sejarah" dan menjaga "persatuan
nasional."
Istilah
"nihilisme sejarah" adalah sebuah frasa umum yang digunakan di Cina
untuk merujuk pada keraguan dan skeptisisme yang mungkin muncul di kalangan
publik terhadap narasi Partai Komunis Cina mengenai peristiwa masa lalu.
Laporan
yang menyatakan bahwa UU ini dijadwalkan akan efektif mulai tanggal 1 Januari
2024, dan akan menjelaskan secara rinci tanggung jawab yang dimiliki oleh
pemerintah pusat dan daerah, serta sekolah dan keluarga.
"Meskipun
undang-undang tersebut diberlakukan untuk mempromosikan patriotisme,
undang-undang ini juga menekankan perlunya bersikap rasional, inklusif dan
berpikiran terbuka, membuka negara lebih luas terhadap dunia dan merangkul
peradaban lain," lapor Xinhua.
UU
tersebut juga menegaskan bahwa dalam pendidikan patriotik, perlu dijunjung
tinggi "sejarah dan tradisi budaya negara lain, serta mengambil inspirasi
dari semua prestasi luar biasa dalam peradaban manusia," demikian
tambahnya.
Dilaporkan
oleh China Daily, yang juga merupakan media yang mendapat dukungan dari
pemerintah, disebutkan bahwa UU tersebut juga mengandung tindakan khusus yang
ditujukan untuk berbagai kelompok masyarakat, termasuk pejabat pemerintah, karyawan,
penduduk desa, dan warga di wilayah administratif khusus seperti Hong Kong,
Makau, dan Taiwan.
(Umar
Syaid/adp)