KabarPendidikan.id - Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) mengadakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat sekaligus kegiatan lapangan pada mata kuliah Community Organization Community Development (Organisasi Komunitas Pengembangan Komunita (COCD) dengan agenda sosialisasi bagi kader-kader Posyandu di wilayah Kelurahan Kotabaru, Bekasi Barat dalam Langkah Upaya Pencegahan dan Penanganan Stunting yang sering terjadi pada anak usia dini dan bayi.
Kegiatan sosialisasi ini dipimpin oleh Dr. Tati Nuryati selaku Dosen Pascasarjana Uhamka yang dibantu oleh Mahasiswa Semester 2 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) SPs Uhamka sebagai praktikum dari Mata Kuliah COCD/PPM (Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat) yang dilaksanakan di Aula RW 20, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi pada tanggal 29 Juli 2023.
Pelatihan tersebut dihadiri 54 kader Posyandu sebagai peserta, Ketua PKK, Manajer Promosi Kesehatan Puskesmas Kotabaru dan Kepala Puskesmas Kotabaru Kota Bekasi sebagai Upaya tenaga Kesehatan dan Masyarakat dalam mengurangi jumlah masalah Stunting atau Hambatan Tumbuh Kembang Anak yang marak terjadi diwilayah wilayah daerah. Seluruh kader dan tenaga Kesehatan posyandu Kelurahan Kotabaru diberikan motivasi dan penanganan dalam mengatasi masalah stunting tersebut.
Maryono selaku kepala Pukesmas Kota Baru, Kota Bekasi menyampaikan bahwa sosialisali ini merupakan sebuah kegiatan penting dalam menekan jumlah stunting yang terjadi di Indonesia, sesuai dengan perintah Presiden kepada seluruh kepala daerah di Indonesia dengan menekan angka stunting sebanyak 14% untuk tahun 2024 nanti.
“Angka stunting di Kota Bekasi telah mengalami penurunan sejak tahun 2021 hingga 2022 kemarin sebanyak 3.7% dari angka 21% turun menjadi 17%. Dengan kita masih pantau, semoga kita dapat menurunkan angka stunting sebanyak 3% sehingga di tahun 2024 menjadi 14% sesuai dengan perintah dan target pak presiden. Sekitar 202 balita yang mengalamin kasus stunting dan kebanyakan berasal dari Posyandu Flamboyan dengan 20 balita yang mengalami stunting dibandingkan posyandu lain. Sekitar 202 balita yang mengalamin kasus stunting dari total 6770 Balita yang tersebar di 37 Posyandu di Kotabaru Bekasi.” Ucapnya.
Selama sesi pelatihan, para kader diberikan beberapa pokok pembahasan penting dalam menekan angka kasus stunting. Sdri Nunung Nuryati menyampaikan pokok pembahasan pertama mengenai peranan kader posyandu dalam pencegahan Stunting. Dilanjutkan dengan pokok pembahasan ke 2 oleh Sdri. Hana Nur Islami dalam memberikan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi balita dan ibu hamil yang memenuhi syarat gizi lewat praktik isi piringku dalam memahami isi dan porsi makanan yang harus dikonsumsi jumlahnya. Kegiatan materi diakhiri dengan kegiatan dengan Dinamisasi dan penggalian harapan peserta dipandu Dr. Tati Nuryati, SKM, M.Kes sebagai Dosen.