KabarPendidikan.id - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema Inovasi untuk Peradaban Berkemajuan di Kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka, Sabtu (23/9).
Acara ini turut dihadiri oleh Sudarnoto Abdul Hakim selaku
Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) Uhamka dan Djali B. Sangadji Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka,
Anisia Kumala selaku Wakil Rektor I Uhamka, Desvian Bandarsyah selaku Wakil
Rektor II Uhamka, Prof Nani Solihati selaku Wakil Rektor III Uhamka, Muhammad
Dwifajri selaku Wakil Rektor IV Uhamka, Prof Toni Toharudin selaku Kepala
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III, Akhmad H Abubar selaku
ketua PWM DKI Jakarta, dekan beserta wakil dekan, Direktur, mahasiswa baru Uhamka
dan stakeholders.
Prof Gunawan Suryoputro menyampaikan Uhamka memiliki visi
untuk menjadi Prophetic Teaching University
melalui empat kompetensi, yaitu dengan mencerdaskan insan yang cerdas secara
spiritual, intelektual, emosional, dan sosial untuk menciptakan peradaban yang
berkemajuan
“Cerdas spiritual dimana mahasiswa Uhamka yang beriman dan
bertaqwa sebagai basis individu maupun sosial. Cerdas intelektual adalah
mahasiswa yang memiliki potensi sebagai mahasiswa yang kreatif, inovatif, dan
kritis. Selanjutnya kecerdasan emosional, dimana mahasiswa Uhamka memiliki
kesadaran pribadi atau self awareness
untuk memotivasi dirinya sendiri untuk berprestasi dan menjadi insan yang
sukses. Yang terakhir cerdas sosial dimana mahasiswa Uhamka menciptakan hubungan
kepada masyarakat dengan baik,” ujar Prof Gunawan.
Di lain pihak, Sudarnoto selaku Sekretaris BPH Uhamka
mengatakan bahwa universitas merupakan pusat untuk menggali ilmu pengetahuan
dan kearifan, selain itu juga menjadi penggerak peradaban yang akan membawa
bangsa yang besar, maju, bermartabat dan dihormati seluruh dunia.
“Kehadiran ananda menjadi mahasiswa di Uhamka menjadi
sungguh sangat tepat, karena anda akan menggali ilmu pengetahuan, kearifan,
bersosial, dan membangun karakter. Siapkan pikiran dan mental anda untuk
menjadi orang yang haus akan pengetahuan agar menjadi insan yang berkualitas di
masa depan. Masa depan itu tidak ditunggu, tetapi dirancang mulai hari ini.
Maka bersyukurlah anda yang sudah berkuliah di Uhamka, karena masih banyak di
luar sana yang belum dapat berkesempatan untuk menempuh pendidikan di perguruan
tinggi,” ujar Sudarnoto.
Sementara itu, Akhmad Abu Bakar mengucapkan peran Uhamka
sebagai wadah untuk persyarikatan dalam mencapai tujuan dalam bidang
pemdidikan.
Ia juga menyebutkan bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi
Islam kemasyarakatan dan kemanusiaan dengan dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar yang
mewujudkan masyarakat Islam yang berkemajuan.
“Muhammadiyah bukan aliran agama, melainkan organisasi Islam
kemasyarakatan dan kemanusiaan. Muhammadiyah dikenal dengan gerakan dakwah
Islam dan amar ma'ruf nahi munkar. Uhamka merupakan salah satu wadah
Muhammadiyah untuk mencapai tujuan persyarikatan yaitu tercapainya masyarakat
Islam yang sebenarnya. Terima kasih kepada seluruh pimpinan Uhamka telah
mengadakan Kuliah Umum ini. Kami ucapkan terima kasih juga atas kepercayaan
teman-teman mahasiswa baru untuk menimba ilmu di Uhamka,”ujarnya.
Selanjutnya, Prof Toni Toharudin selaku Kepala LLDIKTI
Wilayah III menyampaikan, janganlah patah semangat dalam mencari ilmu, jika
bersungguh-sungguh untuk mencari ilmu maka akan memetik hasilnya. Ia juga
berpesan kepada mahasiswa baru di Uhamka agar tetap bersemangat untuk belajar
dan berprestasi di kampus terbaik ini.
“Sesuai dengan tema yang saya bawakan, tantangan pendidikan
tinggi di era revolusi industri 4.0 dan society 5.0, banyak sekali hal yang
harus dilakukan untuk perubahan. Keterampilan atau skills yang diperlukan mahasiswa untuk menghadapi era industri 4.0
dan society 5.0 Skills untuk
menghadapi industri 4.0 diantaranya digital
literacy and coding skills, adaptability and flexibility, critical problem
solving, collaboration and teamwork, dan
creativity and innovation. Dan skills untuk society 5.0 yaitu, emotional inttelegence and empathy, ethical
decisionmaking, environmental sustainability, leadership and management skills,
dan cross-cultural communication,”
ungkap Prof Toni.