KabarPendidikan.id - Kementrian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyampaikan pentingnya peningkatan kualitas pelajar muda berprestasi baik prestasi dalam maupun luar negeri dalam acara Sarasehan Pemuda Indonesia, Pemuda Berdaya Indonesia Digdaya yang diselenggarakan secara daring oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) yang ada di Wageningen, Belanda. (21/09/2023)
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan dihadiri oleh
Muhadjir Effendy selaku Mentri Koordinator PMK, Warsito selaku Deputi Bidang
Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK
dan beberapa pemuda yang berasal dari pelajar dan mahasiswa anggota Perhimpunan
Pelajar Indonesia dan mengangkat tema kegiatan “Posisi Pemuda dalam Status Quo
Menelaah Strategi Pembangunan Kualitas SDM untuk Masa Depan Bangsa”.
Warsito selaku Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas
Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK menyampaikan bahwa jumlah pemuda
yang ada di Indonesia sebanyak 65.82 Juta yang akan menjadi potensi SDM
berkualitas dalam menciptakan masa Indonesia Emas pada tahun 2045.
“Ada sekitar 24% jumlah penduduk Indonesia yang merupakan
pemuda-pemudi bangsa sekitar 65.82 Juta jiwa yang akan menjadi kader Indonesia
yang maju di usia emasnya nanti pada tahun 2045. Pemerintah juga akan mendukung
rencana tersebut melalui program-program yang telah kami buat seperti Kartu
Indonesia Pintar (KIP), Kredit Usaha Rakyat, Kewirausahaan Pemuda, Program
Kartu Prakerja, Program Keluarga Harapan (PKH), Beasiswa Pendidikan Dalam dan
Luar Negeri serta Pelatihan dan Pendidikan Vokasi dalam memajukan Pendidikan sehingga
menghasilkan SDM berkualitas dan berpengetahuan dari para pemuda-pemudi tersebut.”
Ucap Warsito.
Warsito juga menambahkan bahwa para pemuda Indonesia harus
siap menghadapi tangtangan global, terutama yang berasal dari luar negeri yang
mencakup tantangan ekonomi dan kehidupan sosial juga Pendidikan dan budaya. Dia
juga berharap para pemuda yang sedang menempuh Pendidikan di Wageningen,
Belanda sekarang dapat memberikan pemecahan masalah Pendidikan yang ada di
Indonesia terhadap tolak ukur mereka dengan kemajuan Pendidikan di Belanda.
“Saya berharap teman-teman yang sedang menempuh Pendidikan di
Belanda sekarang dapat memberikan Inovasi dalam memecahkan masalah-masalah Pendidikan
yang ada di Indonesia lewat mencontoh kemajuan Pendidikan yang ada dan
ilmu-ilmu yang didapat di Belanda. Kita juga akan terus berfokus kepada
pemecahan masalah Pendidikan seperti di Infrastruktur dan kesejahteraan guru
dan tenaga Pendidikan terutama yang di wilayah terpencil. Dengan Langkah tersebut,
kita dapat memotong rantai kemiskinan melalui kualitas Pendidikan yang layak dan
mencerdaskan bangsa.” Pungkasnya