KabarPendidikan.id - Asosiasi Dosen Indonesia mendukung Gerakan Nasional Food Loss and Waste (FLW) di Indonesia. Hal ini disampaikan pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Peta Jalan Gerakan Nasional Reduksi Kehilangan dan Pemborosan Makanan Pangan oleh Ketua Umum DPP Asosiasi Dosen Indonesia Prof Mohammed Ali Berawi di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (25/9).
Kegiatan FGD ini diselenggarakan
oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan
Ketahanan bekerjasama dengan Asosiasi Dosen Indonesia dan NGO Food Loss
Indonesia. Dukungan ini didasarkan pada hasil riset Bappenas yang menyatakan
bahwa Indonesia kehilangan 23-48 juta ton makanan terbuang per tahun. Hal ini
menjadikan terjadi kerugian ekonomis sekitar 213 – 551 triliun per tahun atau
sekitar 4-5% PDB Indonesia
Prof Mohammed Ali Berawi selaku Ketua
Umum DPP Asosiasi Dosen Indonesia mengatakan salah satu rekomendasi yang
ditawarkan oleh Asosiasi Dosen Indonesia untuk mengurangi Food Loss and Waste
(FLW) ialah dengan menggunakan teknologi digital. Setidaknya terdapat empat hal
yang dapat dilakukan terkait penggunaan digital dalam mengurangi FLW.
“Hal yang pertama, data
integrator sinergis antar kementerian dan Lembaga. Kedua, sistem penanaman,
pengelolaan, dan pemantauan digital. Ketiga, pemanfaatan analitik data
lanjutan. Keempat, optimalisasi rantai pasokan. Selain itu, Asosiasi Dosen
Indonesia merekomendasikan pula peningkatan infrastruktur dan investasi untuk
mendukung manajemen FLW. Kemudian hal terpenting ialah perubahan budaya
Masyarakat,” tutur Ali Berawi.
Ali Berawi menegaskan bahwa, aksi
nyata Asosiasi Dosen Indonesia sebagai
suatu organisasi profesi yang menaungi profesi dosen sejak tahun 1998 dalam
mendukung Gerakan Nasional FLW ialah dengan menjadi bagian dalam tim perumus
Peta Jalan Gerakan Nasional Reduksi Kehilangan dan Pemborosan Makanan.
“Harapannya peta jalan ini mampu
menjadi pedoman dalam koordinasi, sinergi, dan kolaborasi seluruh pemangku
kepentingan dalam Gerakan nasional untuk mengurangi FLW di Indonesia,” ujar
Ali.