KabarPendidikan.id - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) melakukan kerja sama dengan Sofia University, Bulgaria dalam rangka meningkatkan mutu kedua perguruan tinggi. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Uhamka dan Sofia University di Ruang Sidang I Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uhamka, Selasa (15/8).
Agenda
ini dihadiri oleh Prof Gunawan Suryoputro Rektor Uhamka, Prof Maria Stoichova
Pimpinan Sofia University, Anisia Kumala Warek I Uhamka, Purnama Syae Purrohman
Dekan FKIP Uhamka, Zulpahmi Dekan FEB Uhamka, Ony Linda Dekan FIKES Uhamka,
Nurlina Rahman Plt. Wakil Dekan I FISIP Uhamka, Gufron Amirullah ketua LPPM
Uhamka, Herri Mulyono Ketua UPPI Uhamka, Muntazimah Sekretaris Unit Kerjasama,
Pahman Habibi Kepala Divisi Kerjasama Dalam Negeri dan Luar Negeri Unit
Kerjasama, serta Stakeholder Uhamka lainnya.
Dalam sambutannya Prof Gunawan
Rektor Uhamka menyambut baik kerja sama antara Uhamka dan Sofia University,
sebelumnya Uhamka telah bersinergi dengan Sofia University hampir 10 tahun. Berharap pembaruan MoU ini bisa memperluas
peluang sinergi yang terjalin sehingga memperkuat potensi yang dimiliki oleh
kedua universitas.
"Uhamka telah bertemu dengan
Sofia University hampir 10 tahun dan persahabatan itu terus terjalin hingga
saat ini. Banyak yang telah kita kembangkan seperti visiting professor dan pertukaran mahasiswa. Saya pun mengusulkan
agar kerja sama ini membuka program dan kegiatan baru dalam upaya peningkatan
mutu kedua universitas," ujarnya.
Adapun beberapa peluang kerjasama
yang dapat terjalin terbagi beberapa bentuk, diantaranya kesiapan fakultas
untuk penelitian, pengajaran, dan diskusi; kesiapan mahasiswa untuk belajar dan
meneliti; promosi kesiapan internasional dari fakultas dan mahasiswa untuk
kepentingan edukasi; aktivitas penelitian gabungan; dan melakukan magang
gabungan.
Prof Maria Stoicheva
menjelaskan bahwa tahapan awal kolaborasi penelitian adalah menentukan daerah
yang spesifik untuk diangkat sebagai topik pembahasan dari masalah atau isu-isu
yang marak terjadi di daerah tersebut agar bisa ditemukan pemecahan masalahnya.
Hal tersebut merupakan upaya universitas sofia dalam menyelenggarakan
kolaborasi penelitian sebagai jalan mewujudkan perubahan baik dalam pendidikan
maupun pengetahuan sosial.
"Tahap awal adalah mencari area
yang spesifik untuk diteliti dan sebagai tempat penelitian dalam menemukan isu
dan masalah yang menjadi topik pembahasan. Topik isu bisa dikirim langsung ke
saya untuk bisa memulai kerja sama dalam penelitian nanti. Kami berharap
kolaborasi dengan asean dalam penelitian. Publikasi dalam mencari ketertarikan
terhadap isu yang ingin diteliti oleh peneliti dalam memecahkan masalah di
masyarakat,” ucapnya.
Maria juga menambahkan bahwa proyek
penelitian kolaborasi bersama sofia university dan beberapa universitas eropa,
akan diperluas kerjasamanya hingga menyentuh target proyek penelitian hingga 41
proyek sampai tahun 2026 nanti.
"Dalam Kepentingan Pemahaman
Internasional untuk penelitian social
science and humanity yang proyeknya dibiayai oleh negara untuk kedepannya
tahun 2026 dan berencana untuk bekerja sama dalam penelitian dan publikasi.
Kami berharap kolaborasi dengan asean dalam penelitian juga terutama dibiayai
penelitian. 41 Proyek yang akan dibiayai oleh Eropa untuk kolaborasi dalam
penelitian dalam perubahan lingkungan dan sosial. Dalam memecahkan masalah
sosial di masyarakat mengenai isu-isu yang sedang marak dibahas apalagi
sekarang masalah lingkungan menjadi problematika besar yang dihadapi oleh
masyarakat dan lewat peran penelitian ini diharap dapat membawa perubahan yang
lebih positif bagi masyarakat. Sejauh ini Sofia University telah bekerja sama
dengan 10 universitas di Eropa dalam penelitian membawa perubahan ini,"
paparnya.