Oleh : Sabila Agnia
Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Ilmu ekonomi merupakan suatu studi yang mempelajari
bagaimana masyarakat memilih penggunaan sumberdaya yang langka guna untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Sumberdaya atau biasa disebut
sebagai faktor produksi adalah segala sesuatu yang digunakan baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa. Sehingga menentukan pilihan barang dan saja menjadi hal yang penting
untuk mendapatkan kepuasan yang maksimum. Pilihan yang dimaksud menyangkut pilihan
dalam kegiatan produksi, konsumsi serta kegiatan distribusi barang dan jasa di
tengah masyarakat.
Terdapat perbedaan yang sangat penting antara sistem
ekonomi Islam dengan sistem ekonomi konvesional. Menurut sistem ekonomi
konvesional, permasalahan ekonomi yang sebenarnya ialah kelangkaan barang dan
jasa. Hal tersebut disebabkan setiap manusia memiliki kebutuhan yang
beranekaragam dan jumlahnya tidak terbatas, sementara sumberdaya yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhannya terbatas. Setiap kebutuhan yang ada pada diri
manusia menuntut untuk selalu dipenuhi oleh sumberdaya yang jumlahnya terbatas.
Oleh karena itu di satu sisi kebutuhan manusia tidak terbatas sementara
sumberdaya yang digunakan untuk memenuhinya terbatas, maka munculah konsep
kelangkaan.
Sedangkan sistem ekonomi Islam merupakan ilmu yang
mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan
agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagimana dirangkum dalam Rukun Iman
dan Rukun Islam. Dalam Islam sumberdaya sebenarnya tidak terbatas, tetapi
manusia sebagai hamba Allah diminta untuk mengelola sumberdaya yang ada dengan
baik dan tidak merusaknya. Hal ini karena apa pun yang dilakukan manusia di
dunia akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah SWT. Allah menciptakan
sesuatu itu sudah seimbang tidak melebihi dan tidak menguranginya. Sehingga
sumberdaya yang ada adalah tidak terbatas tetpai kebutuhan manusialah yang
terbatas, tetapi terkadang manusia menjadi rakus yang menyebabkan sumberdaya
menjadi tidak terbatas.
Untuk memecahkan masalah perekonomian tersebut hal yang
bisa kita lakukan yaitu. Pertama, efisiensi maksud dari efesiensi adalah
perekonomian memproduksi dengan biaya yang minimum. Kondisi belum efesien jika
biaya masih bisa dihemat, kerusakan alam masih bisa dikurangi, dan sumberdaya
belum digunakan secara optimal. Kondisi yang tidak efesien dapat disebabkan
oleh pemerintah seperti peraturan pemerintah monopoli dan proteksi. Hal lain
yang dilakukan oleh oknum pemerintah yang korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
yang dapat menyebabkan: sumber daya yang tercemar, banjir, polusi, kemacetan,
dan lain-lain.
Kedua, melakukan pemerataan dapat dilakukan dengan
pengurangan penduduk kelompok miskin, pendistribusian yang sama rata, dan
melakukan sesuatu yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Maksud dari situasi
dan kondisi yaitu seperti gaji sesuai dengan apa yang dikerjakannya, yang lemah
dilindungi, yang kaya dikenakan pajak dan yang lemah diberikan subsidi. Dan
yang ketiga yaitu pertumbuhan, peningkatan output secara keseluruhan dalam
suatu perekonomian dapat diukur dengan satuan mata uang. Contoh penjumlahan
dalam sektor pertanian, output sektor industri dan jasa. Jika output meningkat
maka terjadilah pertumbuhan ekonomi di dalam negara tersebut.