KabarPendidikan.id - SD Muhammadiyah Karangkajen dengan sekolah di luar negeri sudah lama melakukan Program lawatan dan kerja sama . Namun sempat terhenti karena Covid 19.
Novia Nuryany, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Karangkajen
Yogyakarta mengatakan Program ini diberi nama Education Culture Visitation
(ECV) dengan harapan siswa dapat mengambil budaya-budaya positif di beberapa
negara.
“Kegiatan lawatan ini menjadi pengalaman yang sangat luar
biasa, dalam rangka membentuk karakter positif dalam pribadi masing-masing
siswa. Sebagai calon penerus bangsa maka hal ini akan membuka cakrawala
pemikiran kearah lebih baik, untuk kemajuan Indonesia” tutur Novia.
Novia mengatakan, Kegiatan MoU dan lawatan ke luar negeri
sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) pendidikan Muhammadiyah
sampai dengan 2045. Di dalam RPJP tersebut memberikan mandat kepada sekolah
untuk melaksanakan Tata kelola pendidikan unggul yang berdaya saing global.
Berdaya saing global mengharuskan pendidikan Muhammadiyah harus mendunia dan
bisa bersaing dari segi ilmu pengetahuan dengan sekolah lain di dunia.
“Untuk menuju sekolah berdaya saing global, maka kita perlu
mengenal dan mengambil ilmu dari sekolah lain di luar Indonesia. Beberapa waktu
yang lalu SD Muhammadiyah Karangkajen melakukan kunjungan dan lawatan ke luar
negeri. Lawatan ini diikuti sejumlah siswa SD Muhamamdiyah Karangkajen. Kegiatan
lawatan ini dilaksanakan bersama dengan beberapa sekolah Muhamamdiyah di Kota
Yogyakarta. Kunjungan dilakukan di dua negara yaitu Malaysia dan Singapura.
Sekolah yang dituju adalah Sekolah Kebangsaan Temin, Jerantut, Pahang,
Malaysia. Selama di Sekolah Kebangsaan Temin, siswa saling menampilkan kesenian
daerah masing-masing, selain itu siswa diajak merasakan pembelajaran di negara
Malaysia. Selain itu antar sekolah juga melakukan penandatangan MoU kerja sama.
Selama 5 hari siswa diajak belajar tentang kebersihan, kedisiplinan,
perkembangan IPTEK dan penataan kota di negara Malaysia dan Singapura,” tambah
Novia.
adp