Momentum ini turut dihadiri oleh Prof Dadang Kahmad selaku Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Uhamka, Sudarnoto Abdul Hakim, selaku Sekretaris BPH Uhamka, Anwar Abbas, Dzulfikar Ahmad Tawalla, Nurhadi, Djali B. Sangadji selaku BPH Uhamka, Achmad Abubakar selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta, Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka, Anisia Kumala selaku Wakil Dekan I Uhamka, Desvian Bandarsyah selaku Wakil Rektor II Uhamka, Prof Nani Solihati selaku Wakil Rektor III Uhamka, Muhammad Dwifajri selaku Wakil Rektor IV Uhamka, jajaran pimpinan FKIP Uhamka dan stakeholders.
Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka menuturkan bahwa FKIP Uhamka dengan dilantiknya dekan periode 2023-2027 harus adanya transformasi. Transformasi pertama adalah kurikulum yang berkaitan dengan proses pembekalan ilmu pengetahuan, keterampilan baik hard ataupun softskill untuk mahasiswa yang setelah lulus dari Uhamka akan terjun ke dunia usaha, industri dan bidang lainnya. Transformasi kedua yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya dosen yang sesuai dengan yang dikuasai mahasiswa dalam proses belajar dan mengajar.
“Tentu mahasiswa FKIP Uhamka ini merupakan calon guru, bukan hanya sekadar mengajar tetapi juga harus mempunya hard maupun softskill sesuai dengan digitalisasi. Karena proses belajar dan mengajar tidak lepas dari ilmu-ilmu digitalisasi seperti coding dan Artificial Intelligence (AI). Dan harapan saya untuk FKIP ditangan Bapak Purnama dapat meningkatkan kualitas pendidikannya dan SDM nya agar dapat output dan outcam yang unggul,” tutur Prof Gunawan.
Di lain pihak, Purnama Syae Purrohman selaku Dekan FKIP Uhamka periode 2023-2027 menyampaikan rasa syukurnya karena diamanahkan oleh lembaga dan kader persyarikatan untuk siap memimpin. Menurutnya tugas ini tidak mudah dan akan memiliki banyak tantangan untuk kemajuan FKIP Uhamka.
“Saya akan melakuakn transformasi berkemajuan yaitu menata kembali perubahan seusai dengan era digitalisasi. Hal ini karena mahasiswa FKIP Uhamka yang akan menjadi calon guru merupakan generasi Z, yang tentu berbeda cara mendidiknya. Strategi utama yaitu perubahan di tata kelola untuk kemajuan, kemudian kurikulum pendidikan yang mengikuti kecerdasan buatan dan itu harus ahli di bidang teknologi pendidikan dan tentunya menanamkan mindset yang berkemajuan agar dapat survive dari perkembangan teknologi ini,” ujar Purnama.
Hingga saat ini FKIP Uhamka memiliki 13 program studi, sebagian program studi yang ada di FKIP Uhamka telah terakreditasi Unggul dan akan terus meningkatkan pengembangan di berbagai hal. Mari bergabung bersama FKIP Uhamka melalui tautan berikut https://uhamka.ac.id/reg/