KabarPendidikan.id - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) menjalin rencana kerja sama dengan Menteri Kepariwisataan Uzbekistan yang diselenggarakan di Ruang Command Center, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uhamka, Kamis (9/8).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh
Prof. Sudarnoto Abdul Hakim selaku Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH), Ai
Fatimah Nur Fuad selaku Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Uhamka, Muhib Rosyidi
selaku Ketua Lembaga Pengkaji dan Penelitian Al-Islam Kemuhammadiyahan (LPP
AIK) Uhamka, Pahman Habibi selaku Kepala Divisi Kerja sama Dalam Negeri dan
Luar Negeri Unit Kerja Sama Uhamka. Juga
dari pihak Uzbekistan yaitu Akmal Radjabov selaku Kepala bagian Pariwisata dan Warisan Budaya, Kementerian Pariwisata Uzbekistan dan
Umar Beikh Kepala Pers Kementerian Pariwisata.
Prof. Sudarnoto selaku Sekretriat
BPH Uhamka menyambut baik pihak kementrian Uzbekistan yang akan melakukan
sinergi dengan Uhamka. Ia harap kerja sama ini bisa meluas ke berbagai bidang
yang ada, terutama di bidang pendidikan dan pertukaran pelajar.
“Saya berharap dapat menjalin
hubungan kerja sama dengan Uzbekistan tidak hanya di bidang pariwisata, namun
juga di pendidikan dalam program pertukaran pelajar. Kita akan membahasnya
nanti di Webinar pada beberapa waktu kedepan.” Ujarnya.
Di pihak lain, Ai Fatimah selaku
Dekan FAI Uhamka memperkenalkan fakultas dan program studi yang ada di FAI
Uhamka. Dia juga berharap bahwa mahasiswanya dapat mengikuti program pertukaran
pelajar dengan Universitas Bukhara di Uzbekistan.
“Di Fakultas Agama Islam Uhamka,
kami memiliki beberapa program studi unggulan yang mencakup Perbankan Syariah,
Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Agama Islam. Kami berharap dapat menjalin
kerja sama dengan Uzbekistan terutama dengan Universitas Bukhara dalam program
pertukaran pelajar berprestasi kedepannya.” Ujar Ai.
Di akhir pertemuan, Akmal
Radjabov selaku Menteri Pariwisata Uzbekistan berharap dapat menjalin kerja
sama dengan Uhamka dalam pengenalan pendidikan berkemajuan juga dalam hal
pariwisata di Indonesia maupun Uzbekistan. Ia juga menyampaikan bahwa ada
beberapa perbedaan sistem pendidikan di Uzbekistan dan Indonesia terutama
perihal sekolah umum dan agama. Maka pertemuan ini merupakan agenda yang baik
dalam pengenalan sistem pendidikan di Indonesia serta bisa menjadi peluang
sinergi baik untuk kedepannya.
“Sistem pendidikan di Uzbekistan
sedikit berbeda dengan di Indonesia, di Uzbekistan Sekolah hanya dibedakan jadi
2 yaitu Sekolah Umum dan Madrasah yang disini mungkin disebut sebagai
Pesantren. Di Indonesia, Madrasah dan Pesantren disebut berbeda sehingga
terdapat tiga sekolah yaitu Umum, Madrasah dan Pesantren. Di Uzbekistan juga
untuk tahun ajaran baru dimulai pada bulan September sedangkan di Indonesia
antara bulan Juli dan Agustus. Oleh karena itu saya berharap dengan Uhamka
dapat menjalin kerja sama dengan kita, baik di pariwisata maupun pendidikan.”
Ucapnya.